Surat Dari Menteng,
Bulan Desember sudah hampir sampai penghujung. Beberapa hari lagi, kita akan memasuki tahun 2020. Hari-hari ini adalah momentum yang tepat kita melakukan retropeksi, bagaimana melihat kiprah dan perkembangan wanita Indonesia seiring dengan pembangunan setelah kemerdekaan.
Saparinah Sadli dkk dalam makalah yang berjudul “Identifikasi Indikator Sosial Wanita Indonesia” (1984) menuliskan, GBHN 1983 menggariskan peranan dan tanggung jawab wanita dalam pembangunan, maka jelas bahwa proses pembangunan telah berpengaruh pada, dan dipengaruhi oleh wanita.
Adanya landasan formal ini berarti pemerintah Indonesia membuka kesempatan yang sama bagi pria dan wanita untuk terjun kedunia kerja. Tak heran, bila sejak saat itu bagi wanita Indonesia mencari nafkah bukan lagi hal yang asing. Wanita ramai-ramai memasuki pasar kerja.
Meski studi Omas Ihromi dkk (1988) juga menemukan, meski memasuki pasar kerja dengan bebas, ada alasan yang berbeda antara wanita dari kalangan menengah atas yang bekerja untuk “mengisi waktu luang’, ‘menyalurkan hobi’ atau ‘memanfaatkan ilmu sekolah’, berbeda dengan kalangan menengah bawah yang bekerja memang untuk menambah income keluarga.
Kini, lebih dari 4 dekade berlalu, dengan kasat mata kita bisa melihat bahwa kesadaran dan keinginan wanita untuk mandiri, baik secara ekonomi maupun pengembangan pribadinya, sudah dimiliki sebagian besar dari kita. Siapa pun boleh memilih ingin menekuni dan berkembang di bidang-bidang yang mereka minati, dan bisa membentangkan sayap selebar mungkin di sana. Tentu saja, masih ada diskriminasi di sana-sini, tapi trend pemahaman bahwa pekerjaan tidak mengenal gender (genderless) juga kian member kesempatan wanita Indonesia untuk berkembang.
Kesempatan terbuka lebar, tapi, wanita perlu wadah bagaimana mereka bisa berdialog, bersinergi, juga saling berpegangan tangan, untuk terus melaju. Dibutuhkan pula referensi –bila kita tidak ingin menyebutnya sebagai panduan- untuk bisa mengukur diri sehingga bisa memikirkan langkah strategis untuk mencapai tujuan pribadi masing-masing.
Dari sini, kami merasa perlu untuk membuat wadah bagi segala lapisan wanita Indonesia. Wanita.network, platform ini kami harapkan bisa menampung inspirasi dan aspirasi wanita Indonesia, apakah dia generasi X atau millenials, wanita karier atau ibu rumah tangga, dokter kecantikan yang tinggal di kota atau tenaga medis yang mengabdi di pelosok perbatasan, Jawa atau luar Jawa, yang hobi masak atau diving, dan lain sebagainya. Benang merah kami hanya satu: ini adalah tempat bagi wanita Indonesia yang ingin mengembangkan diri seluas mungkin, bagi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa ini.
Sebagai contoh, dalam Wanita.Network, pecinta fashion atau foodlover bisa mendapatkan tempat juga informasi bagaimana dua hal yang sangat dekat dengan dunai wanita ini sekaligus juga mencari cara untuk mandiri ekonomi sekaligus bisa mengangkat citra bangsa. Diplomasi meja makan atau diplomasi fashion adalah hal yang terus dieksplorasi dalam hubungan antarnegara.
Dalam Wanita.Network pula, apa yang dilakukan seorang aktivis bahan pangan lokal di Flores bisa menjadi isnpirasi bagi wanita lain untuk melakukan hal serupa di lingkungan terdekatnya, karena wanita seringkali tidak bisa menghindar dari fitrahnya sebagai makhluk yang nurturing, mengasuh dan menjaga peradapan dan bumi ini.
Wanita.network tentu tidak kami bangun dari kanvas kosong. Kami, Global Creative Media Group (GCM) yang sebelumnya dikenal sebagai Femina Group berpengalaman dalam pemberdayaan wanita Indonesia, lewat media dan publishing kami seperti Dewi, Pesona, Cita Cinta, Primarasa, Jakarta Fashion Week, Jakarta Eat Festival, Beauty Party juga Jakarta Youth Meet-Up.Dengan pengalaman merangkul dan menjadi teman serta referensi bagi wanita Indonesia selama ini, kami menyakini bahwa Wanita.Network akan menjadi rumah bersama.
Tahun2020, tepatnya tanggal 4-6 Maret, akan diselenggarakan LEAP (Leading-Elevating- Aspiring –emPowering) 2020 dengan tema The Catalyst for Women to Change yang berbentuk konferensi, seminar, workshop, community meet-up juga festival produk-produk terbaik karya wanita Indonesia.K ita harus unjuk diri dan membuktikanbahwa wanita tidak hanya punya potensi, tetapi bisa mewujudkan potensi tersebut untuk Indonesia yang lebih baik.
Salam,
Wanita.Network