Foto: Pixabay

Bila mengingat popularitas face toner, kita akan kembali kepada era sekitar tahun 80-an, di mana kaum wanita dibiasakan untuk melakukan pembersihan wajah dalam dua langkah, yaitu dengan menggunakan cleansing milk dan face toner.

Pada masa itu, face toner yang tersedia biasanya ada dua jenis, yaitu untuk kulit normal (formulanya relatif lebih lembut) dan untuk kulit yang berminyak (formulanya biasanya mengandung alkohol). Skin care dua langkah ini kemudian menyurut dan agak terlupakan, seiring munculnya produk-produk pembersih wajah yang lebih praktis, seperti pembersih all-in-one, micellar water, dan facial wash. 

Namun setelah meledaknya popularitas skincare regime 10 langkah ala Korea, akhirnya face toner kembali disukai. Apalagi kali ini, face toner muncul dengan berbagai klaim, bahan aktif, dan formula, misalnya face toner yang mengandung ekstrak bunga mawar untuk hidrasi kulit, bunga chamomile untuk menyejukkan, tea tree oil untuk membantu mengurangi minyak dan bakteri pada wajah, aloe vera untuk meredakan inflamasi dan kulit yang kemerahan, dan sebagainya.

Namun secara umum, apa sebenarnya manfaat face toner?

1. Untuk menyeimbangkan pH kulit setelah mencuci wajah dengan produk pembersih yang mengandung alkalin.

2. Untuk meringkas pori, setelah pori-pori terbuka pada saat proses pembersihkan wajah dengan menggunakan face cleanser ataupun facial wash.

3. Mempersiapkan kulit untuk menyerap produk perawatan berikutnya, misalnya pelembap atau serum.

4. Menghilangkan kelebihan minyak atau kotoran membandel yang masih belum terangkat sempurna oleh pembersih wajah sebelumnya.

5. Membantu menghidrasi kulit sehingga tidak mudah terasa kering dan kehilangan kelembapan alaminya.

Untuk hasil terbaik, gunakan face toner dua kali sehari, yaitu pada pagi hari sebelum mulai aktivitas dan malam hari menjelang tidur. (wn)