Wanita Network

14 Desainer Fashion Indonesia bersama Project Indonesia Donasikan APD

Foto:  Dok. Hian Tjen & IPMI

 

Sebelas desainer Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) bersama desainer dan label fashion Indonesia lainnya berkolabrasi dengan Yayasan Project Indonesia menggalang dana serta membuat Alat Pelindung Diri (APD) untuk membantu para petugas medis memerangi Covid-19. Desainer yang ikut serta dalam gerakan sosial tersebut adalah Hian Tjen, Yogie Pratama, Andreas Odang, Danny Satriadi, Liliana Lim, Rinaldy A. Yunardi, Era Soekamto, Stella Rissa, Priyo Oktaviano, Mel Ahyar, Rusly Tjohnardi, Imelda Kartini, Albert Yanuar, dan Marisa Purnama desainer di balik label M by Mischa dan by Mischa.

 

Awal gerakan tersebut diprakarsai delapan orang alumni FKG Universitas Trisakti angkatan 2002 dan berkolaborasi dengan Yayasan Project Indonesia untuk menggalang donasi serta mengumpulkan peralatan medis yang dibutuhkan dalam merawat pasien virus Corona. Keterlibatan para desainer kenamaan tersebut dimulai ketika salah satu pencetus ide gerakan ini, drg. Ruth Amigia Sunarko menghubungi teman-teman perancang Danny Satriadi, Hian Tjen dan Yogie Pratama untuk membantu membuat surgical gown dari bahan yang tersedia. Surgical gown menjadi salah satu yang diperlukan selain masker, sarung tangan, dan hand sanitizer di beberapa rumah sakit serta puskesmas. 

 

Hian Tjen kemudian mengundang teman-teman desainer serta donator lain dan mengunggah pada Instagram miliknya tentang kegiatan sosial membuat APD untuk petugas medis. Respon yang diterima sangat baik dengan banyaknya pihak yang tergerak ingin membantu dalam bentuk donasi uang, kain, dan membantu jasa jahit. Dengan banyaknya pihak yang ingin mendonasikan uang, akhirnya bersama Era Soekamto yang tergabung dalam IPMI, penggalangan dana dilakukan melalui akun resmi IPMI. Banyaknya donasi dari berbagai pihak surgical gown yang awalnya dibuat dari kain sisa, akhirnya menggunakan kain hasil bantuan tersebut. Bahkan, hingga pembuatan hazmat suit dengan material waterproof atau parasut. Pembuatan hazmat suit juga dilakukan melalui konveksi yang dikoordinasikan oleh Hian Tjen menggunakan dana yang terkumpul. Selain itu, dilakukan juga pembelian Hazmat Suit yang dibuat sesuai standar kesehatan oleh tim Yayasan Project Indonesia.

 

Pendistribusian dilakukan dengan seleksi pengisian form, proses verifikasi, dan baru dikirimkan sesuai dengan daftar kebutuhan. Proses distribusi sudah dilakukan oleh Si Cepat untuk area Pulau Jawa serta logistik lain dibantu oleh donator yang tak ingin disebutkan namanya. (wn)

 

Artikel Terpopuler

Emagz