Delapan organisasi perempuan, yaitu Perempuan Jenggala, Dharma Wanita Persatuan, PP LIPI, Pertiwi Indonesia, PUN, Yayasan Batik Indonesia, PSKD, dan Geronimo membentuk Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI), dengan aksi donor darah sebagai acara tahunan mereka.
Pada 27 Maret 2021,
GDDPI mengajak komunitasnya mengadakan aksi donor darah di The Tribrata, Jakarta Selatan. Vicky W. Kartika, Ketua umum GDDPI, menjelaskan tujuan utama acara tahun ini. “Acara ini kami selenggarakan sebagai dukungan untuk pasokan darah Palang Merah Indonesia yang berkurang drastis selama pandemi.”
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir dalam acara ini mengingatkan para pendonor untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, Airlangga juga mengimbau untuk tidak pulang kampung saat mendekati Idul Fitri.
Selama berlangsungnya acara ini, protokol kesehatan dijalankan secara ketat, mulai dari melakukan tes swab antigen ketika datang, lalu membersihkan tangan dengan sanitizer, dan pendonor serta panitia selalu memakai masker.
“Protokol kesehatan yang ada pada acara ini dibuat sangat ketat agar masyarakat tidak ragu untuk datang dan mendonorkan darahnya,” kata Ketua Yayasan Batik Indonesia Yanti Airlangga mengenai protokol kesehatan pada kegiatan ini.
Ruangan tempat donor darah pun memiliki kuota tersendiri dan kursi disusun berjarak agar mengurangi risiko terjadinya penularan virus (walaupun semua orang sudah melakukan tes antigen).
Selain donor darah, GDPPI mengadakan screening plasma konvelesen dan talk show mengenai plasma konvalesen, dengan mengajak seluruh masyarakat. Edukasi tentang plasma konvalesen menjadi sorotan dalam acara ini, karena terapi plasma konvalesen terbukti cukup efektif dalam membantu penyembuhan Covid-19. Talk show itu menghadirkan beberapa penyintas Covid-19, pendonor, serta dokter.
Penulis & Foto: Firyal Shabirah
Artikel asli dimuat di pesona.co.id