Wanita Network

Ingin Sehat,Keuangan Justru Sekarat

Benarkah Anda harus punya sepatu olahraga bermerek dan menjadi anggota fitness club terkenal untuk menjadi sehat?
 
Sebagai wanita muda, Maya tak ketinggalan mengikuti tren hidupsehatsaatini. Iaikut program katering sehat seharga jutaan rupiahdan rutin mengikuti kelas pilates di sebuah studio ternama. Tetapi, di pengujung bulan dirinya merasa bingung karena gajinya cepat habis. Jika ditilik, lebih dari setengah gajinya tersebut habis untuk gaya hidup sehat. Maya memang merasa tubuhnya lebih sehat, tapi tidak begitu dengan kondisi keuangannya yang semakin menyedihkan.
 

Foto: Fotosearch

Apakah Anda seperti Maya yang rela menghabiskan uang demi mengikuti gaya hidup sehat? Menurut Liza Marielly Djaprie, psikolog klinis & hipnoterapis dari Sanatorium Dharmawangsa Mental Health Clinic, kebiasaan menghabiskan uang untuk barang mewah ini bisa dilihat dari segi positif dan negatif. Positif saat pembelian tersebut memang bisa memberikan efek yang baik pada gaya hidup, sedangkan negatif saat pembelian barang mewah tersebut dipaksakan.
 
Tindakan menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah ini juga dipicu oleh lingkungan sekitar, termasuk media sosial. Booming akun Instagram yang bertema health & fitness saat ini memang sedang heboh. Tak hanya membuat masyarakat terdorong untuk hidup sehat, hal ini juga mendorong naiknya penjualan produk-produk kesehatan. Misalnya, saat melihat Kylie Jenner mengenakan legging dari brand ternama, maka benda yang bersangkutan langsung sold out. Atau saat Stella McCartney berkolaborasi dengan Adidas, kontan semua orang, baik yang gym freak atau tidak, memburu barang tersebut. Liza melihat fenomena ini sebagai bentuk psikologis dari belajar sosial karena bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk sosial yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar.
 
Persahabatan yang Berpengaruh
Selain media sosial, nyatanya yang paling membuat seseorang ikut-ikutan membeli barang-barang mewah tersebut adalah komunitas tempat dirinya bergabung. Tak bisa dipungkiri saat ini semakin banyak komunitas olahraga yang menunjukkan kemewahan barang-barang yang mereka pakai. Sehingga secara tidak langsung, hal ini membuat orang yang tergabung dalam komunitas tersebut seakan‘dipaksa’ untuk mengikuti gaya hidup mereka.
 
Liza menjelaskan bahwa tekanan dari teman-teman sekitar akan dapat mengakibatkan Anda kehilangan kepercayaan diri. Anda akan minder berolahraga dengan teman-teman saat Anda tidak mengenakan sepatu bermerek mahal seperti yang lain. Akibatnya, Anda merasa tidak masalah harus memaksimalkan kartu kredit demi membeli sepatu baru—padahal dengan sepatu yang lama pun Anda masih bisa merasakan manfaat berolahraga.
 
Tak hanya memengaruhi kepercayaan diri, keinginan untuk membeli barang-barang mewah tersebut juga dipengaruhi oleh konsep diri atau kepribadian dari seseorang. “Jika konsep dirinya sangat mudah untuk dipengaruhi lingkungan maka ia akan dengan mudah 'meladeni' tekanan tersebutdan akhirnya membeli apa yang dimiliki temannya,” terang Liza.
 
Stop Sebelum Obsesi
Sebelum menghabiskan terlalu banyak uang, lebih baik pikirkan kembali alasan utama Anda menerapkan gaya hidup sehat. Bagi Anda yang sudah terlanjur menghabiskan banyak uang, Liza menyarankan untuk meminta bantuan orang-orang terdekat. Jangan lupa untuk melibatkan faktor logika dan berpikir dahulu sebelum memutuskan membeli sesuatu.“Jika memang sudah sangat terobsesi sehingga sudah menjadi sebuah gangguan patologis, ada baiknya meminta bantuan profesional,” ujarnya.
 
Hidup sehat tak harus mahal. Selama ini Anda mungkin berpikir bahwa tubuh dan paha yang kencang hanya bisa dicapai dengan menjadi anggota gym terkenal. Padahal, Anda bisa menghemat banyak biaya dengan olahraga simpel seperti berlari di sekeliling kompleks rumah saat akhir pekan. Alternatif lain, Anda juga bisa mengunggah berbagai aplikasi olahraga secara gratis di ponsel Anda. Beberapa aplikasi tersebut sudah mengalami persetujuan dari pakar olahraga ternama sehingga aman untuk diikuti.
 
Begitu pun dengan makanan yang Anda konsumsi. Daripada menghabiskan uang hingga berjuta-juta untuk catering makanan sehat, Anda bisa mendapatkan efek yang sama dengan memasak sendiri makanan yang Anda santap. Sama halnya dengan memilih bahan makanan di supermarket. Meski tergoda menyantap kale atau superfoods lainnya yang jarang ditemukan di Indonesia, mengapa tidak melirik bahan makanan lokal yang punya kandungan tak kalah sehatnya? Dengan mengubah pemikiran dan tindakan, Anda juga bisa mendapatkan tubuh sehat yang tidak menguras biaya.
 
 

 

Artikel Terpopuler

Emagz