Foto: Pexels
Kalau mengikuti nasihat dari
Lord of the Broken Heart,
Didi Kempot, obat patah hati yang mujarab ya jogetin saja. Bisa jadi benar, karena saat Anda berjoget Anda memberikan pada tubuh dan hati untuk membenari diri. Tentu proses ini tidak bisa dipakai bekerja secara instan: Anda joget lalu langsung sembuh dari patah hati. Bukan begitu prosesnya. Tetap yang paling berperan paling dominan untuk mengembalikan hati Anda adalah waktu. Dia tidak hanya mampu meredakan rasa sakit, namun sekaligus menyembuhkannya.
Craig Eric Morris dalam laporan penelitiannya yang bertajuk
Quantitative Sex Differences in Response to the Dissolution of a Romantic Relationship mengatakan, patah hati memang menimbulkan berbagai macam reaksi, salah satunya adalah rasa kehilangan. Dalam hal ini, hubungan romantis memiliki berbagai macam kegunaan bagi seseorang, serta 'ongkos' dalam bentuk perilaku dan emosi yang mesti diungkapkan jika mereka berpisah.
Eric Morris menjelaskan bahwa reaksi emosional terhadap perpisahan sering kali dipengaruhi oleh kondisi seseorang. Kondisi mental dan fisik yang terwujud dalam bentuk kekhawatiran, adiksi, dan depresi bisa berdampak pada perilaku dan situasi emosional seseorang. Tak heran jika kehilangan kerap berujung pada depresi, kesedihan, atau perasaan bersalah.
Karena itu, saat hati sedang
ambyar, yang paling diperlukan adalah mengambil waktu untuk ‘tarik napas’ sejenak guna memberi kesempatan pada tubuh dan hati untuk membenahi diri. Beberapa hal di bawah ini, bisa membantu Anda untuk mengatasi masa-masa galau:
Menangis
Pertama, menangislah sepuas-puasnya atau ‘menikmati’ kesedihan. Meskipun terkesan cengeng, periode ini sesungguhnya sangat penting. Bagaimanapun, air mata manjur untuk membersihkan ‘racun-racun’ yang menggerogoti tubuh dan jiwa karena sudah bisa melampiaskan kesedihan, kemarahan, ataupun penyesalan. Agar lebih tenang, Anda juga bisa memilih mengurung diri di kamar seharian.
Melenyapkan jejak
Mulai hilangkan jejak si dia agar kita kesulitan dan tidak lagi mencari cara untuk menghubungi si dia. Kalau perlu,
block akun media sosialnya untuk sementara agar Anda lebih mudah
move on. Anda bisa kembali berteman setelah bisa mengontrol diri.
Mengalihkan perhatian
Hindari kegiatan atau tempat yang bisa mengingatkan Anda kepada si dia. Coba juga berbagai aktivitas baru yang membutuhkan konsentrasi dan bisa mengalihkan pikiran Anda dari si dia, misalnya memasak, menulis, fotografi, atau... berjoget mengikuti irama musik.
Make over
Manjakan diri Anda dengan melakukan berbagai perawatan kecantikan serta mencoba potongan rambut baru. Ubah juga penampilan agar kita terlihat lebih segar dan semakin rileks.
Mengatur jadwal baru
Atur waktu untuk
hang out atau berlibur bareng keluarga atau sahabat. Selama ini, kan, waktu Anda tersisa hanya untuk si dia.
Selamat mencoba ya!