Foto: Pexels
“Lho udah putus lagi sama dia? Bukannya baru kemarin balikan?”.
Pernah ngalami hal ini? Ketika Anda dan pacar hobi putus karena hal-hal sepele, eh nggak lama kemudian sudah kangen lagi dan merasa tidak bisa pisah. Sebetulnya, apakah hubungan seperti ini layak dipertahankan?
Hubungan on/off adalah hubungan yang sebagian besar dikendalikan oleh emosi yang datang dari sisi bipolar manusia, besar atau kecil. Positifnya, hubungan putus-nyambung berarti keduanya tidak bisa move on satu sama lain. Setidaknya pasangan sudah melihat sisi terburuk masing-masing. Tapi bisa juga berarti negatif, bahwa keduanya hanya tidak bisa sendirian. Selain itu negatifnya adalah keduanya tidak menghargai hubungan masing-masing dan merasa nyaman dalam familiar pain.
Lalu, apakah hubungan putus nyambung seperti ini harus diakhiri? Ada dua tipe orang. Pertama mereka menjadikan sarana hubungan on/off untuk mencari celah. Tipe ini biasanya dikenali ketika mereka selalu tebar pesona ketika sedang putus?meskipun hanya putus selama satu minggu. Tapi ada juga yang tidak pernah bilang putus, tetap ‘memajang’ sang mantan, dan kisah putusnya hanya diceritakan kepada teman terdekat saja.
Kedua tipe itu juga bisa menjawab seberapa penting hubungan putus nyambung. Ada baiknya untuk pasangan tipe kedua, tetap dilanjutkan. Ketika masing-masing sudah tidak mencari alasan dan mampu move on, artinya hubungan itu (mungkin) layak dipertahankan.
Bagaimanapun juga, semua kembali pada komitmen awal, apa tujuan dari hubungan itu. Bagaimanapun juga, kereta tidak bisa berjalan tanpa rel. Anda memang seorang masinis, tapi arah dan jalannya kereta juga ditentukan oleh relnya. Untuk menjaga hubungan terus berjalan di jalur yang benar, Anda dan pasanganlah yang menentukan bersama-sama. Jika tidak, ibarat Anda bepergian dari Jakarta ke Surabaya, tetapi naik roller coaster!