Wanita Network

10 Tip Agar Tidak Terjebak Investasi Abal-Abal

 Foto: Pexels

Hari-hari ini, kita dikejutkan dengan berita investasi bodong MeMiles yang menyeret banyak nama artis Indonesia. Investasi bodong berkedok aplikasi ini mengharuskan nasabahnya untuk top up dana, dan nasabah dijanjikan mendapatkan berbagai barang begitu menanamkan uangnya. Mulai dari televisi, AC, kulkas hingga mobil.

Bila bicara investasi, banyak produk investasi yang ditawarkan kepada konsumen, salah satunya adalah reksadana.  Investasi dalam bentuk produk reksa dana di kalangan milenial Indonesia masih rendah. Mayoritas milenial masih belum berpikir untuk memiliki produk investasi, atau cenderung memilih menabung secara konvensional. Padahal investasi sangat diperlukan sejak dini untuk bekal di masa depan.
 
Berhemat dan menabung memang penting, namun hal tersebut ternyata tidak cukup, uang kita perlu diinvestasikan agar pertumbuhannya lebih cepat, dan memberi imbal hasil (return) yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan kecepatan pertumbuhan uang di tabungan kalah jauh dibandingkan dengan tingkat kebutuhan hidup dan laju inflasi.
 
Berikut ini 10 prinsip dasar untuk investasi yang lebih baik.
 
Memilih perusahaan yang memberikan perlakuan yang adil bagi semua pemegang saham
Anda harus mengetahui siapa yang memegang perusahaan tempat Anda menaruh saham, dan apakah Anda mempercayai mereka.
 
Perhatikan kualitas SDM perusahaan, bukan seberapa besar asetnya
Seberapa bagus aset dan teknologi yang dimiliki sebuah perusahaan, tetap yang terpenting ialah orang-orang dibalik perusahaan tersebut.
 
Perhatikan kondisi keuangan perusahaan tersebut
Bila kondisi keuangan sebuah perusahaan lemah, maka ada kemungkinan besar mereka tidak bisa bertahan lama.
 
Pahami apa yang akan Anda beli
Jika suatu penawaran terlihat terlalu bagus, Anda harus berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli. 
 
Ambisi harus sesuai dengan kemampuan.
Waspadai ambisi yang berlebihan. Tidak jarang beberapa perusahaan mencoba melebarkan sayap mereka ke ranah yang berbeda-beda, namun tidak semuanya dapat berhasil.
                                                      
Berpikir jangka panjang
Investasi yang bagus, biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh.
 
Tolak ukur indeks hanyalah alat acuan
Jangan mudah tergoda untuk mengikuti orang banyak, tidak selamanya apa yang banyak orang lakukan adalah pilihan yang tepat.
 
Berpikir irasional itu normal.
Kondisi pasar yang tidak menentu, mengharuskan Anda untuk berpikir lebih kreatif.
 
Lakukan riset
Jika Anda sudah menentukan tujuan investasi Anda, akan menjadi lebih baik jika Anda melakukan riset tersendiri. Dengan begini Anda bisa menjadi lebih unggul, dibanding orang-orang yang mengikuti riset standar dari pialang.
 
Laba besar namun jangka pendek, merugikan.
Fokus pada industri yang berpotensi memiliki keuntungan kompetitif berkelanjutan.

Jadi, tunggu apa lagi. Yuk, mulai berinvestasi. (wn)
 

 

 
 

Artikel Terpopuler

Emagz