Seorang public figure berkelakar dalam cuitannya di media sosial bahwa seseorang bisa diketahui angkatannya jika tak paham arti "ghosting."
Ghosting, istilah yang makin populer di tahun 2020, adalah ketika seseorang tiba-tiba menghilang tanpa kabar saat Anda menghubunginya. Padahal, untuk orang lain, ia bisa dihubungi. Istilah anak jadul, "ngacangin" dalam waktu lebih lama.
Ghosting bisa terjadi dalam berbagai situasi, entah dalam pertemanan, pekerjaan, maupun hubungan dengan pasangan. Di-ghosting pasangan adalah hal paling bikin kesal; sudah baper, Anda pun sebal karena merasa digantung.
Jika Anda berada dalam situasi seperti ini, di-ghosting pasangan Anda, cek tips berikut agar Anda tak perlu baper gara-gara lagi.
1. Ketahui karakter pasangan
Sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, kenali sifatnya, baik sifat baiknya maupun sifat dan kebiasaan buruknya. Oke, Anda jatuh cinta pada pandangan pertama; bukan berarti insting Anda untuk mengenalnya lebih lanjut berhenti, kan.
Jika ada yang memberitahu tentang perbuatannya yang buruk, tak usah marah-marah dulu. Atau, tak usah membelanya jika ada yang bilang kalau dia bisa tiba-tiba menghilang tanpa sebab, untuk kemudian kembali seakan-akan tak ada masalah.
Jadikan hal tersebut bahan pertimbangan Anda sambil mempelajari karakternya yang lain. Cara ini menentukan apakah Anda bakal di-ghosting nantinya, atau justru Anda yang ingin ghosting.
2. Komunikasi yang jelas
Kata teman-teman pria saya, mereka cenderung ghosting pasangan mereka jika lelah harus terus-terusan membaca pikiran pasangan. Memang, sedekatnya Anda dengan pasangan, bahkan setelah menikah, belum tentu mereka tahu apa yang Anda inginkan, sehingga komunikasi harus jelas.
Main kode bisa berhasil, bisa juga sebaiknya. Jangan lupa dengarkan kemauannya, terutama jika pasangan Anda tipe pendiam (padahal dalam hati, sih, bawel banget). Komunikasi yang jelas mampu membangun suasana yang nyaman dalam hubungan.
Seandainya Anda berdua harus putus pun, kedua belah pihak sama-sama jelas; tak ada yang ghosting atau merasa digantung.
3. Kenali teman dan keluarganya
Bagi Anda yang baru menjalin hubungan dan sedang mesra-mesranya, salah satu cara menghindari di-ghosting adalah mengenal teman dan keluarganya.
Hitung-hitung, mereka menjadi jejaring Anda seandainya di-ghosting, atau sebagai 'intel' Anda untuk cara pertama, mengetahui karakter si dia.
4. Hargai diri sendiri
Kenapa, sih, baper karena di-ghosting? Kenapa juga kesal? Sebenarnya kedua hal itu terjadi karena Anda merasa berbuat salah, yang sayangnya tak Anda sadari.
Betul atau tidak, tak perlu menyalahkan diri sendiri. Sebesar apa pun masalah di antara Anda berdua atau kesalahan yang Anda lakukan, pasti ada solusinya yang bukan ghosting. Dan jika hubungan harus berakhir pun, ghosting seperti tindakan tidak kesatria. Iya, kan?
5. Move on, dong!
Jika Anda sudah bisa berhenti untuk menghubunginya, menerima keadaan bahwa dia bukanlah orang yang tepat, maka ini saatnya untuk move on. Jadikan hubungan tersebut sebagai pelajaran dan tunjukkan bahwa Anda bisa lebih bahagia tanpa tukang ghosting itu. Mau gantian ghosting? Terserah aja....
Penulis: Firyal Shabirah
Foto: Priscilla Du Preez/Unsplash
Artikel asli dimuat di pesona.co.id