Wanita Network

ABK MENITI MASA DEPAN



Dr. Chrisdina Wempi
 sebagai direktur London School Beyond Academy (LSBA) mengatakan bahwa informasi dan keterbukaan mengenai autisme baru meluas sekitar 20 tahun terakhir. Itupun baru di kota besar. Sedangkan orang tua dengan ABK di kota kecil masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi dan bantuan awal untuk ABK. Orang tua pada umumnya tentu memiliki banyak kekhawatiran atas masa depan anak mereka, terlebih lagi orang tua dari ABK. Inilah yang menjadi topik Masterclass: Anak Berkebutuhan Khusus Meniti Masa Depan, pada Leap Virtual Summit hari ke-3, 19 Desember 2020.
 
Orang tua dari ABK memang perlu mengupayakan usaha ekstra untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Chrisdina menyarankan untuk memulai dari membuka diri kepada lingkungan untuk mencari rekan-rekan yang mengalami hal yang sama karena bisa saling belajar dari satu sama lain. Bukalah diri juga untuk mendapatkan masukan dari para ahli untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada anak mereka dan kira-kira tindakkan preventive apa yang bisa menjadi treatment semenjak awal,paparnya.
 
Masa depan berkaitan erat dengan pendidikan dan persiapan-persiapan lainnya. Saat ini, masih banyak orang tua yang fokus pada pemikiran bahwa anaknya harus mendapatkan pendidikan yang baik, minimal bisa membaca dan menulis yang baik. Kami setuju dengan hal tersebut karena dapat membantu anak untuk berkomunikasi dengan baik. Tapi, autistik ini seperti spektrum yang memiliki banyak warna mulai dari putih sampai ke hitam. Artinya dalam spektrum ada anak-anak yang memang bisa sampai ke baca-tulis, ada yang bisa berkomunikasi, dan ada juga yang tidak bisa sama sekali berkomunikasi,jelas Chrisdina
 
Jadi memang, jika orang tua ingin mempersiapkan yang terbaik untuk masa depan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus, ia harus fokus, all out, dan harus betul-betul mau mencari tahu kebutuhan anaknya. Karena tidak bisa dibandingkan dengan anak lain walaupun di kelas yang sama, dengan usia atau diagnosa yang sama. Artinya, jika orang tua tidak mau membuka diri dan tidak mau mendapatkan informasi dari para ahli, ia akan semakin sulit untuk mempersiapkan masa depan anaknya.
 
Kesadaran awal, lingkungan yang mendukung, waktu, serta komitmen yang tinggi menjadi modal yang besar untuk ABK agar di masa depannya nanti ia bisa mandiri, baik secara finansial maupun di kehidupan sosial. Di LSBA, kami fokus mengajarkan keterampilan pada ABK. Kami juga mengajarkan ABK untuk bekerja layaknya orang-orang yang bekerja di luar sana,papar Chrisdina.

PRASTIKA ADANI PUTRIANANTI

Artikel Terpopuler

Emagz