Dari bayi saat masih di janin hingga tahun kedua setelah bayi lahir (1000 hari) adalah tahun-tahun emas yang tidak boleh dilewatkan. Karena itu, Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) menekankan pentingnya mempersiapkan kehamilan dengan baik. “Jangan biarkan perempuan malnutrisi untuk hamil karena ada efek jangka pendek dan jangka panjang gizi buruk pada kehamilan dini,” jelas dr. Ali pada sesi Masterclass Happny Pregnancy, Happy Baby, Senin, 21 Desember 2020. Efek gizi buruk pada kehamilan tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
FIGO (The International Federation of Gynecology and Obstretics) pada makalah tahun 2015 menyatakan “think nutrition first”. “Yang diminta adalah makanan gizi seimbang. Jangan makannya 3 kali sehari, tapi makannya nasi dan mie, terus lauknya oseng-oseng kentang dan kerupuk ditambah kecap setetes. Jadi inilah ringkasan jika ingin memperbaiki nutrisinya,” canda dr. Ali, sambil menjelaskan bagan di atas.
Nutrisi dalam kehamilan sebelum dan sesudah kehamilan sama pentingnya. Kebutuhan nutrisi pada trisemester I adalah untuk pertambahan berat badan 500gr/ bulan (tapi pertambahan kalori belum dibutuhkan). Penambahan zat besi merupakan hal penting untuk suplai darah. Asam folat dibutuhkan saat prakehamilan dan trisemester awal untuk pembentukkan tabung saraf. Mual dan muntah yang terjadi membutuhkan cairan dan garam. Terakhir, kebutuhan larutan sesuai cairan tubuh.
Kebutuhan pada trisemester III yaitu kalsium agar keseimbangan janin menjadi fokus. Janin berkembang pesat pada trisemester ini, sehingga kebutuhan nutrisi juga lebih besar. Makanan tambahan penting untuk dikonsumsi agar kenaikkan berat badan lebih 500gr/ 2mg. Jadi, jangan melakukan diet selama hamil.
PRASTIKA ADANI PUTRIANANTO