Wanita Network

Kim Yo-jong, Wanita yang Disebut-sebut akan Memimpin Korea Utara

Foto: Instagram/portalg1

 

Di tengah pandemi Covid-19, kondisi  kesehatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan memburuk setelah menjalani operasi jantung yang dipicu oleh kebiasaannya merokok dan kerja kerasnya selama ini. Ada juga dugaan bahwa Jong-un terinfeksi Covid-19 dan sedang kritis. Dunia internasional pun memusatkan perhatian pada Korea Utara, meski pejabat Korea Selatan mengatakan, berdasarkan laporan intelejen, tidak ada tanda-tanda Jong-un sakit keras.

 

Dugaan akan kondisi kesehatan Jong-un ini merebak ketika ia tidak menghadiri peringatan pengormatan rakyat di makam kakeknya, Kim Il Sung pada 15 April lalu. Ini kali pertama sejak menduduki kursi kepemimpinan Korea Utara ia tidak hadir dalam upacara penghormatan almarhum kakeknya. Diduga, Jong-un sudah sakit.

 

Namun sumber intelijen Korea Selatan mengatakan, ketidakhadiran adik perempuan Jong-un, Kim Yo-jong dan Jo Yong-won yang merupakan asisten terdekat Jong-un di acara tersebut menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara itu sedang ada tugas di luar ibukota Pyongyang. Yo-jong adalah Wakil Direktur Pertama dan Yong-won adalah Wakil Direktur Departemen Organisasi dan Bimbingan yang selama ini seperti bayangan Jong-un, ada di setiap saat.

 

Terlepas dari kontroversi sakitnya Jong-un, kini mata dunia beralih ke sosok wanita yang menjadi orang kedua kepemimpinan Korea Utara, Kim Yo-jong. Yo-jong adalah adik perempuan Kim Jong-un. Disebut-sebut, anak bungsu keluarga Kim Jong-il ini akan menjadi pengganti kakaknya

 

Siapakah Kim Yo-jong?

Sejauh ini tidak ada yang tahu pasti, kapan tepatnya Yo-jong lahir. Namun diperkirakan ia lahir pada 26 September 1987, dan merupakan anak dari pemimpin Kim Jong-il dengan istri ketiga Jong-il, Ko Yong-hui.  Yo-jong memiliki darah Jepang dari garis ibu, yaitu neneknya berasal dari Osaka, Jepang yang menikah dengan kakeknya, pria Korut, yang bekerja di sebuah pabrik garmen di Osaka.

 

Demi menjaga reputasi keluarga Kim, dikabarkan siapapun yang menyebarkan informasi apapun mengenai keluarga ini, termasuk ibu Yo-jong, akan dihukum penjara. Namun dari berbagai riset, Yo-jong dibesarkan dalam pengawasan petugas keamanan yang ketat di kediaman ibunya, Ch’angkwang Hill, Pyongyang. Dia dibesarkan bersama dua saudara laki-lakinya, Kim Jong-chul dan Kim Jong-un. Yo-jong adalah anak kesayangan ayahnya yang memanggilnya ‘putri’.

 

Seperti saudara laki-lakinya, Yo-jong juga dikirim ke Swiss untuk sekolah. Ada dua spekulasi mengapa Kim Jong-il mengirim anak-anaknya sekolah ke Swiss. Pertama, Jong-ill merasa, bila anak-anak mereka tidak ‘ok’ di sekolah maka bisa merusak reputasi keluarga Kim. Spekulasi kedua, karena permintaan sang ibu yang takut anak-anaknya tidak bisa hidup normal kalau masih sekolah di Pyongyang.

 

Pemimpin Kedua

Meski lagi-lagi tak banyak informasi, namun disebutkan Yo-jong Kembali ke Korut pada tahun 2001. Tidak diketahui pasti juga, apa yang ia kerjakan dan apakah ia meneruskan pendidikan sekembali dari Swiss. Disebutkan, Yo-jong menambah pendidikan dari guru privat, bukan di sekolah umum.

 

Namun, menurut wawancara yang dilakukan The National Interest dengan Michael Madden, kontributor kunci the North Korea Leadership Watch dan sekaligus seorang analis, Yo-jong mengambil kuliah jurusan ekonomi politik di Kim Il-sung University pada 2005-2008. Madden juga mengatakan, Yo-jong kuliah tanpa dikawal petugas keamanan. Selama kuliah, Yo-jong tertarik pada olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler lain. Dia kabarnya sangat disukai teman-temannya karena sikapnya yang ramah dan sopan.

 

Pada tahun 2007, Yo-jong masuk menjadi anggota Partai Pekerja Korea dan bekerja sebagai staf adminsitasi bagi ayahnya dan bibinya.

 

Nama Kim Yo-jong mulai banyak dibicarakan masyarakat internasional saat ia memainkan peran penting dalam negosiasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat dalam rangka proses perdamaian dan pembicaraan anti nuklir pada akhir 2019 lalu. Yo-jong mewakili kakaknya yang berbicara ke media. Rupanya, kemampuan komunikasi ini sudah ia pelajari sejak ia remaja, saat ayahnya masih memerintah.

 

Setelah meninggalnya sang ayah, Yo-jong memang dengan cepat naik posisi jabatan kepempinan dan menjadi pendukung utama sang kakak dalam proses suksesi kekuasaan. Selain itu, ia banyak terlibat pada berbagai acara resmi, yang membuatnya kian dikenal media. Pada Pyeongchang Olympics tahun 2018, ia menjadi keluarga Kim pertama yang mengunjungi Korea Selatan sejak selesainya Perang Korea. Kunjungannya itu sebagai pembuka kedatangan kakaknya beberapa minggu kemudian.

 

Belakangan, Yo-jong kian memantapkan diri menjadi figur penting pemerintahan Korut. Di antaranya, ia mendampingi kakaknya melihat pengujian misil. Dia sekarang juga terlihat selalu mendampingi kakaknya, seperti terlihat saat kunjungan ke Yangdok County Hot Spring Resort dan berkuda bersama di Gunung Baekdu— gunung yang secara mitologi dianggap suci dan dianggap menjadi tanah kelahiran dinasti Kim.

 

Meski Yo-jong telah menduduki berbagai posisi penting, namun fotonya yang sedang berkuda bersama kakaknya di Gunung Baekdu merupakan titik penting. Karena di Korut, adanya foto propaganda merupakan salah satu cara untuk memberitahu masyarakat siapa-siapa saja yang merupakan pimpinan yang sebenarnya saat itu.

 

Memang hingga saat ini belum ada kejelasan kondisi Kim Jong-un, namun dengan apa yang ia lakukan selama ini, termasuk adanya foto yang penuh makna itu, bisa jadi Kim Yo-jong akan menjadi wanita pemimpin Korea Utara. Meski banyak analis politik yang meragukan hal tersebut, mengingat meski wanita diperbolehkan menduduki posisi penting, namun tidak untuk pimpinan tertinggi Korea Utara. (wn) 

 

Artikel Terpopuler

Emagz