Foto: Istimewa
Anda pasti menerima
post viral di media sosial tentang kalender hitam putih tahun 1964 bergambar the Beatles yang bisa dipakai lagi di tahun 2020 ini. Hoax? Tidak, karena ketika disandingkan, kedua kalender tersebut memang memiliki susunan hari, tanggal, dan bulan yang sama persis.
Tak perlu heran, karena memang hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah. Begini penjelasannya.
Seperti kita tahu, kalender yang berlaku sekarang ini—Kalender Gregorian atau Kalender Masehi—dibuat dengan mengacu pada pergerakan matahari. Karena itu kalender ini akan mempunyai siklus waktu, sehingga dalam periode tahun tertentu akan terjadi pengulangan tanggal.
Contohnya adalah tahun Kabisat yang datang setiap empat tahun sekali. Karena satu tahun Masehi adalah 365,24 hari, maka untuk penyesuaian pembulatannya, akan ada satu bulan (yaitu Februari) yang memiliki 28 hari dan setiap empat tahun sekali bulan tersebut memiliki 29 hari.
Siklus yang terjadi itu ternyata bukan hanya untuk Tahun Kabisat. Mengutip tulisan Pengurus Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Muh Ma'rufin Sudibyo di nu.or.id, kalender kita akan berulang persis sama setelah 28 tahun.
Penghitungannya begini. Siklus kabisat terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali bagi tahun abad) dan siklus mingguan terjadi setiap 7 hari sekali. Karena kelipatan persekutuan terkecil antara 7 dan 4 adalah 28, maka suatu kalender akan sama persis dengan kalender 28 tahun sebelumnya—kecuali jika melintasi tahun abad. Dengan begitu, kalender tahun 2020 akan sama persis dengan tahun 1992, 1964, 1936 dan 1908.
Tahun ini kalendernya juga akan kembar dengan tahun 2048 mendatang, 2076, dan seterusnya.
Jadi, simpan kalender tahun ini untuk menjadi kalender unik puluhan tahun mendatang--dan masih bisa digunakan pula.