Wanita Network

NETWORKING UNTUK START UP

Dua narasumber hebat sesi Masterclass: The Important of Networking for Start-Up, di Leap Virtual Summit, pada 22 Desember 2020, berbagi tip serta strategi dalam membangun networking yang bisa meningkatkan bisnis start-up Anda. Karena seperti kita ketahui, di masa seperti ini pintar saja tidak cukup, namun dibutuhkan juga kemampuan untuk membangun relasi dengan orang-orang untuk meraih kesuksesan dan membangun bisnis yang baik di masa depan.
 
Di era kolaborasi ini, networking juga menjadi bagian penting dalam membangun bisnis rintisan atau start-up. Untuk itu, kita akan mengupas 3 mitos yang terjadi saat membangun networking.
 
Mitos #1
Networking itu menjalin hubungan yang tidak tulus
Menurut Helianti Hilman, genuine intension atau niat tulus justru merupakan fondasi terkuat untuk membangun networking. Tanpa niat tulus, networking akan terasa melelahkan karena kita akan membutuhkan energi untuk menjelaskan dan menjelaskan, padahal itu bisa diselesaikan dengan sangat mudah.
 
Bersikap tulus dan jujur artinya tidak ada hidden agenda (agenda terselubung) dan sebagainya. Karena saat kita punya the hidden agenda, niat itu seakan sampai ke orang lain. Bagaimanapun juga, itu yang saya rasakan, tutur Helianti.
 
Stefanie Kurniadi berpendapat, tidak semua orang langsung bisa atau Tahu cara melakukannya. Pengalamannya ketika baru menjadi entrepreneur membuktikan, networking menjadi satu hal yang sangat bermanfaat baginya. Tapi mungkin dilihat dari namanya ini, mitos ini jadi betul-betul ada mungkin karena sudah banyak orang yang melakukannya. Bagi teman-teman yang mempraktikkan networking seperti yang disebutkan di awal, yang hanya karena ada maunya, itu wajar karena mungkin masih dalam masa berlatih,ujarnya.
 
Ia pun menekankan pentingnya memiliki mindset yang tepat jika ingin membangun relasi. Yaitu kita harus menikmati proses membangun hubungan tersebut, jika tidak kita akan menjadi stres. Jadi ketika kita ingin membangun hubungan dengan seseorang, harus dicari sisi menyenangkan dari orang tersebut. Ketika kita ingin bertemu dengan orang tersebut, harus yang bisa menaikkan mood kita juga. Dari pengalaman pribadi saya sih seperti itu, ungkapnya.
 
Mitos #2
Terjadi persaingan tidak sehat, ide bisa dicuri
Ide hanya akan jadi ide jika tidak dieksekusi. Demikian pendapat Stefanie. Maka jika kita ingin ide yang kita punya berkembang, kita harus banyak mengobrol dengan banyak orang dan mengupayakan agar ide tersebut bisa dieksekusi dengan baik.
 
Mitos #3
Hanya cocok untuk extrovert, merupakan bakat alami bukan bakat yang dikembangkan
Stefanie menilai, silahturahmi tidak perlu didasari extrovert atau introvert. Saya sebenarnya totally introvert. Tapi ketika saya mempelajari lebih dalam tentang introvert, sebenarnya itu tidak ada hubungannya antara jago membangun networking dengan kita itu extrovert atau introvert, jelasnya.
 
PRASTIKA ADANI PUTRIANANTO

Artikel Terpopuler

Emagz