Wanita Network

Retaknya Keluarga, Efek Di Balik Protes Mahasiswa Thailand Pada Raja Vajiralongkorn


Foto: royaloffice.th


Sejak Juli lalu, ribuan mahasiswa di Thailand turun ke jalan untuk mendemo monarkhi Thailand. Meski di tengah pandemi dan ancaman ditahan, para pendemo tidak gentar.
 
Mereka menuntut pembatasan kekuasaan dan keuangan tak terbatas yang dimiliki Raja Thailand. Mungkin tuntutan itu terdengar kuno bagi sebagian warga dunia, namun di Thailand sebelumnya tidak ada yang berani secara public menantang monarkhi dalam sejarahnya.
 
Bagi kalangan tua Thailand, Kerajaan harus dihormati. Karena itu, langkah yang ditempuh para mahasiswa banyak ditentang bahkan oleh orang tua mereka.
 
Seperti BBC melaporkan pernyataan Pakorn, seorang ayah yang anaknya ikut berdemo.
 
"Saya lahir saat pemerintahan Raja Rama IX. Raja sangat memperhatikan rakyatnya, jauh melebihi anak-anaknya sendiri. Ketika Raja sakit, saya bahkan siap untuk meninggal jika saja bisa membuatnya hidup lebih lama. Namun, generasi Z, genrasi anak saya, tidak memiliki pengalaman ini,” ujarnya.
 
 
Benturan antar generasi ini mungkin tidak pernah dibayangkan beberapa tahun lalu. Namun, penobatan raja baru, Maharaja Vajiralongkorn mengubah semuanya.
 
Raja baru ini memang jarang terlihat di public. Ia menghabiskan hampir sleuruh hidupnya di Jerman. Bahkan saat pandemic COVID-19 menerpa pun, Raja tetap tak terlihat melakukan apapun.
 
Selain mempertanyakan keberadaannya, juga keputusannya untuk melakukan perintah langsung pada seluruh unit militer yang bermarkas di Bangkok, kehidupan pribadi Raja juga diperbicangkan.
 
Raja pernah menikah tiga kali yang berakhir dengan perceraian. Tahun lalu ia menikah untuk kali keempat. Ia juga menunjuk seorang wanita yang pernah menjadi bodyguard-nya berperan sebagai permaisuri resmi, meski kemudian ia sangkal.
 
Hal yang sangat berbeda dengan mendiang raja Rama IX, yang dianggap setengah dewa. Kemanapun sang raja pergi, rakyatnya akan bersujud dan menamai diri mereka hanya debu-debu di bawah kaki sang Raja.
 
Pakorn mengaku pernah dua kali melihat raja. “Kali pertama, saya melihat Raja menyetir sendiri mobilnya. Tidak ad airing-iringan motor penjaga, tidak ada sirine. Mata kami bertemu, dan saya sangat shock. Saya pikir, Raja ingin melakukan hal-hal yang dilakukan orang biasa, mudah dan informal. Saya merasakan auranya, keberadaannya sangat special,” katanya.
 
Selama 10 tahun di akhir hidupnya, Raja Rama IX lebih sering berada di rumah sakit. Karena itu, anak-anak muda seperti putra Pakorn, danai, tidak pernah melihat Raja secara langsung. Meski, ketika Raja mangkat, Danai memosting rasa dukacitanya di akun sosial medianya.
 
Kini kepada BBC, Danai mengaku menyesal. “Saya baru menyadari, apa yang saya lakukan dulu itu adalah propaganda,” katanya.
 
Danai mengatakan ia tak bisa mengerti perasaan ayahnya. “Dia dibutakan oleh cintanya pada monarkhi. Bicara padanya seperti bicara pada tembok, tak mungkin dia dengar. Saat ini, saya ingin ayah saya berpikiran terbuka tentang subject ini, seperti pemikirannya pada masalah-masalah lain,” katanya.
 
Menurut Danai, ibunya juga sangat loyal pada kerajaan, meski tak sebesar ayahnya. Ibunya tak pernah mengkritik dia, namun ibunya berpikir, apa yang Danai dan teman-temannya lakukan saat ini tak bakal membuahkan hasil.
 
"Menurut ibu saya, mereformasi kerajaan adalah sesuatu di luar jangkauan para pendemo dan tidak bakal berhasil,” katanya.
 
Pakorn menambahkan, ia tidak tahu, apakah setelah anaknya menjadi dewasa dan bijaksana, akan membuatnya bisa dekat kembali dengan anaknya seperti sebelumnya. Hal sama dirasakan oleh Danai. “Bisa saja ada perubahan tentang cara saya berpikir tentang kerajaan, tapi rasanya tidak mungkin hanya karena saya menua,” katanya.
 
Hubungan yang masam antara dua generasi mengenai cara pandang mereka terhadap kerajaan memang telah membuat keluarga-keluarga mulai terpecah. Orang tua, anak, keponakan, sepupu tiba-tiba menjadi orang lain. Dan nampaknya, hal ini akan menjadi persoalan yang akan terus dihadapi Thailand. (wn)


Baca Juga:

 
 

Artikel Terpopuler

Emagz