Wanita Network

Tren Baru (tapi Lama) Setelah Pandemi: Less is More!

Foto: Pexels

 

Sebuah tagar baru, #ditchyourstuff telah menjadi tren di media sosial Tiongkok dalam beberapa minggu terakhir, mengumpulkan lebih dari 140 juta unggahan. Seperti yang dilansir dari thenational.ae, kehilangan pekerjaan, kecemasan, dan pemotongan gaji secara radikal mengubah kebiasaan orang di seluruh dunia, membuat orang lebih sadar bagaimana mereka membelanjakan uang mereka. Banyak yang menggunakan waktu untuk merefleksikan dan menilai kembali prioritas mereka. Dan bagi sebagian orang, krisis saat ini telah bertindak sebagai peringatan tentang bagaimana mereka mengelola dan menghabiskan dana mereka.

 

Di Tiongkok, sebagaimana ditunjukkan oleh tren #ditchyourstuff, banyak anak muda memikirkan kembali pendekatan mereka untuk berbelanja, melepas barang-barang mereka dan merangkul ‘mantra kuno’: less is more.

 

Sebuah survei baru-baru ini oleh McKinsey & Co mengungkapkan, bahwa antara 20-30 persen responden di Tiongkok akan terus berhati-hati dalam menggunakan dana mereka. Mereka akan mengonsumsi sedikit atau, dalam beberapa kasus, jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

 

Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Accenture terhadap lebih dari 3.000 responden dari 15 negara di 5 benua. Survei menemukan bahwa 60 persen responden menghabiskan lebih banyak waktu untuk perawatan diri dan kesejahteraan mental, dengan sekitar enam dari 10 mengatakan mereka sudah mulai berolahraga lebih banyak di rumah; 64 persen konsumen mengatakan mereka lebih fokus pada membatasi limbah makanan dan kemungkinan akan terus melakukannya ke depan; 50 persen mengatakan mereka berbelanja lebih banyak untuk opsi yang lebih sehat dan kemungkinan akan terus melakukannya; dan 45 persen mengatakan mereka membuat pilihan yang lebih berkelanjutan saat berbelanja dan kemungkinan akan terus melakukannya.

 

“Skala perubahan yang diidentifikasi dalam temuan kami jelas menunjukkan bahwa ini adalah perubahan jangka panjang,” kata Oliver Wright, managing director and head of Accenture’s global consumer goods practice. Meskipun perubahan ke arah less is more telah menjadi tren selama beberapa waktu, yang mengejutkan adalah skala dan langkah perubahannya yang cepat. “Perilaku dan konsumsi konsumen yang baru diperkirakan akan bertahan lebih lama dari pandemi, merentang jauh melampaui 18 bulan dan mungkin untuk sebagian besar dekade ini. Pandemi ini membuat konsumen lebih memikirkan tentang menyeimbangkan apa yang mereka beli dan bagaimana mereka menghabiskan waktu dengan lebih peduli dengan isu-isu lingkungan global,” pungkas Wright. (wn)

Artikel Terpopuler

Emagz