Wanita Network

Mengatasi Gap Generasi di Kantor


Woman Sitting on Gray Chair
Foto: Pexels


Tak bisa dimungkiri, kebanyakan perusahaan sekarang ini didominasi oleh tenaga kerja milenial. Tentu kondisi ini akan melahirkan masalah jika perusahaan tidak segera membuat strategi dalam pengelolaan manajemen. Sebab, mau tidak mau adanya gap generasi ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan cara pandang, cara kerja, dan cara berkomunikasi.
 
Lalu, bagaimana strateginya? Diambil dari sejumlah sumber, setidaknya empat hal berikut ini bisa dilakukan oleh perusahaan.  
 
Hilangkan stereotipe
Jangan karena lebih senior lantas merasa lebih kaya pengetahuan dibanding yang lebih muda. Era yang lalu sudah banyak berbeda dengan era kini, termasuk dalam hal ini adalah cara kerja dan kebiasaan kerja. Sehingga kata kuncinya adalah ‘saling memahami’ dan ‘saling menyesuaikan’.
 
Pelajari cara pandang setiap generasi
Untuk mencapai tingkat ‘saling memahami’ dan ‘saling menyesuaikan’ itu, perusahaan perlu memberikan berbagai stimulus untuk membangun kerja sama tim seperti training berbagai bidang, termasuk team building, hingga melibatkan semua karyawan di berbagai kegiatan sosial atau CSR.  
 
Mengembangkan potensi individu
Perusahaan perlu membangun budaya kerja tanpa membeda-bedakan generasi. Menciptakan kebiasaan berdiskusi dan evaluasi perlu dilakukan, sejalan dengan mendorong karyawan untuk selalu berpikir dalam kerangka yang lebih besar dan kreatif.
 
Memanfaatkan teknologi untuk memicu produktivitas
Kolaborasi antargenerasi bisa dibangun dengan memanfaatkan teknologi masa kini sebagai media efektif untuk sekaligus memicu produktivitas dan menciptakan efisiensi kerja. Dengan automasi sistem HR, misalnya, atau menggunakan internet untuk conference call dan bekerja di luar kantor. Dengan begitu seluruh karyawan lintas generasi dapat memperoleh manfaat bersama. (wn)
 

Artikel Terpopuler

Emagz