Wanita Network

Brunch, dari Tradisi Menjadi Gaya Hidup

Foto: Pexels
 

Di samping sarapan (breakfast), ada pula tradisi brunch yang belakangan digemari masyarakat di berbagai tempat. Brunch berasal dari kata breakfast dan lunch (santap siang). Sesuai namanya, biasanya brunch dilakukan sekitar pukul 10 hingga 13.00. Bagaimana kebiasaan ini bermula? Berikut ini sekelumit cerita brunch dan menu-menunya.

Dimulai oleh orang-orang kaya di Inggris

Banyak yang meyakini bahwa konsep brunch berasal dari warga kelas atas Inggris pada akhir abad ke-19. Pada hari Minggu, keluarga kaya di sana memberi waktu istirahat bagi pelayan mereka selepas menyiapkan sajian bergaya buffet. Pekerja di keluarga tersebut dapat menyantapnya sepanjang hari.
Selain itu pada tahun 1920-an, seperti diungkapkan oleh sosiolog Farha Ternikar, masyarakat negeri Ratu Elizabeth itu menggunakan waktu antara sarapan hingga makan siang dengan minum Bloody Mary.

Dari Inggris, brunch kemudian mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Para selebriti Hollywood dan kaum elit mencari makanan, sementara kebanyakan restoran tutup di hari Minggu.

Menu yang tidak terlalu berat

Menu brunch bisa bermacam-macam. Umumnya terdiri dari hidangan yang biasa dijumpai saat sarapan, seperti sosis, ham, bacon, buah, pancake, waffle, dan telur. Untuk sajian telur bisa berupa telur orak arik maupun omelet. Ada pula hidangan roti seperti roti panggang, croissant, bagel, pastry, dan cinnamon roll.

Bahkan, makanan yang tidak termasuk dalam tradisi sarapan pun lazim dijadikan menu brunch.  Contohnya, smoked salmon, daging panggang, dan sup. Prinsipnya, hidangan brunch tidak seberat menu makan siang di masing-masing negara. Begitu pula dengan minuman pendamping brunch yang bermacam-macam, sebut saja kopi, teh, jus buah, hingga minumam beralkohol.

Sunday brunch

Tak hanya weekdays, brunch juga sering dilakukan pada akhir pekan. Memang, jika merunut sejarahnya, seperti diungkapkan Guy Beringer, seorang penulis berkebangsaan Inggris, brunch dilakukan pada hari Minggu setelah kegiatan keagamaan. Sunday brunch ini menjadi waktu ideal, terutama bagi kalangan menengah ke atas, untuk bersosialisasi. Hanya saja, brunch lebih identik dengan waktu kumpul para wanita. Sebagian kalangan menganggap aneh bila brunch dilakukan oleh pria.

Saat ini banyak hotel dan restoran yang menggelar Sunday Brunch sebagai bagian dari promosi. Menunya dibuat lebih lengkap dan disajikan secara prasmanan. Tak terkecuali di Indonesia, utamanya Jakarta. Biasanya menu yang disuguhkan berupa pasta dan sandwich. Tapi ada juga yang menghidangkan seafood atau BBQ, lengkap dengan wine maupun champagne sebagai minuman mendampingnya. (wn)

Artikel Terpopuler

Emagz