Ilustrasi daging babi. Foto: Pixabay
Duh, temuan daging sapi palsu di Kabupaten Bogor bikin khawatir, ya. Kenyataan bahwa daging tersebut sebenarnya adalah daging babi dapat mencederai cara hidup masyarakat muslim, yang pada dasarnya tidak mengonsumsi babi. Di luar itu, kasus tersebut tentu juga merupakan penipuan.
Untuk meminimalkan risiko terkecoh saat ingin berbelanja daging sapi, ada beberapa cara untuk membedakannya dengan daging babi, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Warna
secara refleks, hal pertama yang dapat kita lakukan untuk membedakan antara daging sapi dengan babi tentu melihat warnanya. Daging babi memiliki warna merah yang lebih pucat, nyaris menyerupai daging ayam, dibanding daging sapi yang merah tua dan pekat.
Yang cukup sulit dibedakan adalah jenis babi hutan (celeng) karena warnanya lebih merah menyerupai daging sapi.
Aroma
Daging babi punya aroma amis yang khas, sementara daging sapi aromanya tengik. Untuk membedakan lewat aroma memang perlu ‘jam terbang’ agar indra penciuman lebih peka.
Tekstur
Saat dipegang, daging babi terasa lebih lunak ketimbang daging sapi yang lebih kaku, kenyal, dan padat. Cara lain untuk membedakan teksturnya adalah dengan mengiris sedikit masing-masing daging, kemudian tarik perlahan untuk meregangkannya. Daging babi terasa lebih lembek dan mudah diregangkan, beda dengan daging sapi lebih sullit diregangkan karena dagingnya lebih keras.
Hanya saja, jika dagingnya adalah daging celeng, lagi-lagi lebih sulit membedakannya dengan daging sapi. Keduanya sama-sama kenyal, tapi daging celeng lebih keras dan sebagian besar lebih alot sehingga lebih sulit diolah.
Serat
Daging sapi memiliki serat yang tampak rapat, kasar, dengan garisnya yang terlihat jelas. Pada danging babi, seratnya lebih halus dan renggang. Saat direnggangkan, akan semakin terlihat jelas perbedaan keduanya.
Lemak
Lapisan lemak daging babi lebih banyak dan tebal, namun teksturnya lebih lembut sehingga mudah lumer. Sedangkan lemak daging sapi lebih kaku dan agak kasar.
Saat dimasak
Daging sapi yang sudah dimasak biasanya akan tetap berwarna merah, sementara daging babi akan lebih kecoklatan warnanya dan terkadang mirip daging ayam. Kaldu keduanya pun berbeda. Pada daging babi, kaldunya lebih kental, berminyak, dan berlemak. Sebaliknya, kaldu sapi agak encer dan tampak lebih sedikit lemaknya.
Harga
Prinsip dasarnya, mengapa sampai ada pedagang yang menjual daging babi namun mengatakannya sebagi daging sapi, karena harga daging babi lebih murah sehingga marjin keuntungannya bisa lebih besar.
Sebagai perbandingan, harga satu kilogram daging sapi sekitar Rp100.000, sementara daging babi sekitar Rp80.000 per kilogramnya. Bahkan daging celeng umumnya lebih murah lagi karena tidak umum dikonsumsi.
Jadi, jangan keburu terbuai jika ada pedagang yang menawarkan daging sapi dengan harga cukup miring, ya. (wn)