Wanita Network

Di Balik Warna Vibran Pada Keju Oranye

Foto: Pexels
Foto: Pexels


Mengingat mudah dikombinasikan dengan berbagai makanan, ditambah harganya terjangkau,  keju jenis cheddar amat populer di Indonesia. Keju cheddar yang berwarna putih (atau putih kekuningan pucat) biasa digunakan sebagai topping kue atau hidangan lain, sementara yang berwarna oranye kerap digunakan sebagai isian burger. Meski berjenis sama, mengapa salah satunya memiliki warna yang lebih vibran?

Membuat keju menjadi berwarna oranye

Perbedaan warna di antara keduanya dapat ditelusuri dari proses pembuatan keju cheddar. Jenis keju ini berasal dari dadih (susu sapi yang dikentalkan) yang dibentuk dan ditumpuk-tumpuk guna menghilangkan kelebihan air dadih. Proses memotong dan menumpuk dadih yang diulang-ulang memberi tekstur keju yang berlapis dan lembut setelah usianya menua. Dari proses ini hasilnya berupa keju cheddar yang berwarna putih.

Untuk membuat keju menjadi berwarna oranye, seperti diungkapkan kepada Huffington Post oleh Josh Windsor, asisten manajer Murray's Cheese, bahwa para pembuat keju menambahkan pewarna. Annatto, pewarna yang dimaksud, berasal dari biji buah pohon achiote, sejenis tumbuhan tropis. Pewarna ini umum digunakan dalam proses pembuatan keju.

Penambahan warna pada keju cheddar pada dasarnya bukan fenomena baru, melainkan telah menjadi bagian dari proses pembuatan keju di banyak negara. Brian Gilbert, pimpinan penjual keju di Beecher’s Handmade Cheese, mengungkapkan, “Sebelum biji achiote tersedia di Eropa, para pembuat keju menggunakan mahkota bunga marigold agar warna kejunya lebih vibran.”

Apakah warna akan memengaruhi rasa keju?

Brian menegaskan, “Penambahan warna tidak memengaruhi rasa keju,” meski annatto memiliki karakter rasa yang sedikit pedas. Sangat sedikit memang, annatto yang dibutuhkan untuk mewarnai keju, karena bahan ini dikenal amat efisien selain tentunya aman.

Kalau tidak memengaruhi rasa, lantas mengapa keju perlu diwarnai? Ungkapan paling umum yakni penambahan warna bikin keju yang terbuat dari susu sapi, seperti cheddar, memiliki penampilan yang bertahan lama, tak banyak berubah dalam hitungan tahun.

Tapi menurut Brian, pemberian warna keju ada kaitannya dengan preferensi atau respons emosional orang-orang. Dengan kata lain, seperti ketika kita lebih tergoda melihat makanan dengan warna yang lebih cerah, vibran, ketimbang yang pucat. “Tak dimungkiri kita terpengaruh oleh warna makanan yang akan kita santap, bahkan meski itu tidak tidak mengubah rasa sama sekali,” sambungnya.

Faktor yang memengaruhi rasa keju, seperti dijelaskannya, antara lain susu yang digunakan, serta cara dan lama penuaan dalam proses pembuatannya. Semakin lama penuaan keju cheddar, rasanya akan lebih kuat.
 

Artikel Terpopuler

Emagz