Lubang Pada Keju Bukan Karena Bakteri, Atau Tikus Seperti di Film Kartun
Pada label beberapa makanan ringan atau film kartun, Anda bisa jadi pernah melihat tampilan keju dengan lubang-lubang. Di dunia nyata, keju berlubang tersebut memang ada, contohnya keju Emmental dan Appenzell di Swiss. Tapi, mengapa bahan makanan berbahan dasar susu tersebut bisa berlubang? Yang jelas bukan karena tikus yang mengerat seperti di film-film kartun.
Lubang pada keju Swiss, oleh pengetahuan populer disebut sebagai hasil kerja bakteri yang mengeluarkan gas karbondioksida seiring proses ‘pematangan’ dalam pembuatan keju. Gas tersebut menyebabkan kantong udara kecil yang akhirnya menciptakan lubang pada keju.
Namun ternyata bukan itu penyebabnya. CNN melansir hasil penelitian lembaga pertanian Swiss, Agroscope, pada 2015 yang menyebut bahwa lubang di keju Swiss disebabkan oleh serbuk jerami pada lumbung dan ember perah jadul yang digunakan pada proses pemerahan susu secara tradisional.
Peneliti mendapati ada banyak serbuk jerami dan partikel lain di dalam wadah tersebut yang kemudian bercampur dengan susu. Partikel-partikel ini melemahkan proses pengentalan susu di sekitarnya untuk menjadi keju, dan menjadi jalan masuk bagi gas, sehingga akhirnya membentuk lubang.
Penemuan ini saling menguatkan dengan kenyataan bahwa lubang-lubang pada keju makin kekinian makin kecil. Sebab, banyak peternakan susu modern yang telah meninggalkan proses pemerahan tradisional menggantinya dengan metode yang lebih efisien sekaligus higienis. Dengan begitu, partikel-partikel kecil yang masuk dan tercampur di dalam susu jauh berkurang.
Foto: Pexels