Foto: Pexels
Lemak Omega-3 adalah salah satu jenis lemak sehat yang berguna untuk mengurangi peradangan dan penting bagi jantung. Sayangnya, banyak dari kita yang kurang mengasupnya. Padahal, kadar omega-3 yang rendah bisa meningkatkan potensi mendapat serangan jantung dan stroke.
Lantas, bagaimana cara mendapatkan omega-3 dari makanan kita sehari-hari? Cara paling baik adalah makan ikan ‘berminyak’ seperti salmon, sarden dan makarel setidaknya dua kali per minggu. Untuk gadis remaja, wanita hamil dan menyusui disarankan lebih dari dua porsi per minggu.
Khawatir adanya merkuri pada ikan? Ya, bisa dimengerti. Namun sebetulnya logam berat ini ada pada ikan hiu, marlin dan ikan mulut pedang, sehingga wanita yang ingin hamil atau sedang hamil disarankan untuk tidak mengonsumsinya. Jika Anda seorang vegetarian, sebagai pengganti ikan adalah rumput laut dan ganggang.
Kita juga tahu, di pasaran banyak ditemukan suplemen minyak omega-3, tentu pertanyaannya, apakah suplemen ini efektif untuk kesehatan?
Sebuah studi di Amerika bisa menjadi gambaran. Studi ini melibatkan26.000 responden dewasa yang diminta mengonsumsi suplemen minyak omega-3 setiap hari selama 5 tahun, dan para peneliti menyimpulkan, jika Anda tidak bisa makan ikan secara teratur maka suplemen minyak omega-3 bisa mengurangi risiko serangan jantung sekitar 40 persen. Namun, pada responden sudah mengonsumsi ikan setidaknya 1,5 porsi per minggu maka suplemen yang ia minum tidak akan menambah manfaat apapun.
Jadi, kapan kita bisa mengonsumsi suplemen? Dr Manson, salah satu peneliti mengatakan, “orang yang konsumsi ikannya rendah yang akan mendapatkan manfaat dari suplemen. Namun, kalau Anda belum banyak mengonsumsi ikan, kini saatnya menambahnya dalam diet Anda,” katanya.
Jadi, masih ogah makan ikan, nih? (wn)