Pada 18 Desember 2020, Leap Virtual Summit mengangkat topik Preserving Indonesian Food di salah satu sesi Masterclass. Sesi ini membahas bagaimana kita sebagai food enthusiast bisa mempromosikan makanan Indonesia ke luar negeri.
Lara Lee, Australia
Penulis Buku Coconut and Sambal
Mempelajari Identitas Dirinya Lewat Masakan
Lara Lee sebagai salah satu narasumber bercerita bahwa ia memiliki nenek yang ikut pindah dan tinggal di Australia dari Indonesia. Sejak saat itu, Lara dan adiknya selalu dimasakkan makanan Indonesia oleh neneknya untuk makan malam. Lara dan adiknya tidak bisa mengunjungi Indonesia saat masih kecil hingga cukup dewasa, sehingga kenangan yang ia miliki tentang Indonesia hanya berupa berbagai macam masakan Indonesia dan budaya Indonesia yang didapatnya dari cerita bibi, ayah, dan neneknya.
Saat Lara berusia 21 tahun, barulah ia mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya karena neneknya yang berasal dari Indonesia meninggal dunia. “Saat itu, saya merasa seperti pulang kerumah. Semua yang ada di Indonesia, seperti rasa, aroma, dan lain-lainnya terasa familiar seperti yang diceritakan oleh keluarganya,” tutur Lara.
Dari situlah ia memiliki keinginan untuk mempelajari tentang sebagian identitasnya dari Indonesia. Akhirnya, ia membuat buku berjudul Coconut and Sambal sambil mengulang kembali resep masakkan yang pernah beliau rasakan saat masih kecil. Lara bahkan berkelana ke berbagai pulau di Indonesia untuk mencicipi dan mempelajari resep-resep masakan tersebut.
Janet DeNeefe
Founder & Director of Ubud Food Festival dan Ubud Writers & Readers Festival
Dari Gado-Gado ke Buku
Perkenalan Janet DeNefee dengan Indonesia dimulai ketika ayahnya mengajaknya berpetualang ke Bali. Saat itulah ia mencicipi masakan Indonesia untuk pertama kalinya, salah satunya gado-gado. “Ketika itu saya terkejut dengan rasanya karena sayuran seperti salad dicampur saus kacang,” tutur Janet yang kala itu juga mencicipi sate.
Jatuh hati pada masakan Indonesia, ia membuat dua buku berjudul Bali, Food of My Island Home dan Fragrant Rice. Ia sangat menyukai urap dan sambal goreng Bali. Ia bahkan juga harus berkelana ke berbagai pulau di Indonesia untuk mencicipi dan mempelajari resep masakan tersebut.
Poetri Andayani
Founder Tante Sayur
Edukasi Bahan Pangan Sehat
Putri mendirikan Tante Sayur pada tahun 2015. Ketika itu, ia memfokuskan bisnisnya pada pengiriman sayur ke rumah-rumah pelanggan di Jabodetabek dan Bandung. Sebagai salah satu toko yang menjual bahan pangan dan produk-produk organik di Jakarta, Tante Sayur berusaha mengedukasi para ibu di Indonesia untuk membuat makanan yang lebih sehat untuk keluarga.
Tak hanya itu, melalui Tante Sayur Poetri juga mengedukasi para petani di Indonesia untuk menanam sayuran secara organik. Lebih jauh lagi, ia memberi pemahaman tentang perbedaan menanam sayur organik dan bukan organik. (wn)
PRASTIKA ADANI PUTRIANANTO