Foto: Pexels
Gerai kopi Starbucks tidak melayani pembelian dine in (konsumsi di tempat) selama setidaknya dua pekan. Dimulai dari gerai-gerainya di Amerika Serikat dan Kanada pertengahan bulan ini, waralaba yang berbasis di Seattle itu tak lagi menyediakan kursi dan area patio. Pelanggan dipersilakan memesan kopi di konter hanya untuk take away (dibawa pulang) atau melakukan pemesanan delivery lewat aplikasi.
Bahkan gerai-gerai tertentu di area yang memiliki banyak kasus infeksi virus corona, termasuk New York dan Seattle, sementara ditutup atau dikurangi jam operasinya. Untuk mengetahui gerai-gerai mana saja yang ditutup, pelanggan disarankan untuk mengeceknya di aplikasi Starbucks. Umunya yang ditutup adalah gerai-gerai yang berlokasi di tempat-tempat keramaian, seperti mal dan kampus.
“Pada kondisi yang sulit diprediksi ini kami berusaha mencegah penyebaran COVID-19 bersama Anda semua,” tutur Rossann Williams, wakil presiden eksekutif Starbucks dan presiden Starbucks untuk wilayah AS serta Kanada, seperti dilansir New York Post. “Saya bangga dengan cepatnya pengambilan keputusan ini. Kami selalu berusaha melakukan yang terbaik buat Anda beserta keluarga.
Sementara, kafe Starbucks yang berada di rumah sakit atau di sekitar pusat pelayanan kesehatan tetap buka, seperti dilansir CNN, demi melayani para perkerja yang tengah bertugas di sana, juga dengan sistem take away.
Pihak Starbucks menyatakan cara ini terbukti efektif di Cina, ketika COVID-19 mulai menjangkiti di akhir tahun lalu.(wn)