Foto: Pixabay
Meski telah ada sejak zaman Victoria, tahun 1800-an, sarapan klasik khas Inggris bisa saja punah tak seberapa lama lagi. Soalnya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa nyaris satu dari lima orang Britania yang berusia di bawah 30 tahun tak pernah menyantapnya. Apa alasannya?
Menu sarapan ala Inggris yang lengkap biasanya terdiri atas telur, kacang panggang,
bacon, sosis, jamur goreng, tomat goreng, roti panggang, dan
black pudding. Makanan-makanan yang ada di dalam menu ini dapat berbeda-beda di masing-masing daerah di UK (United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland).
Ternyata, para milenial UK meninggalkan menu sarapan tradisional mereka karena alasan kesehatan. Ellie Glason, Direktur Ginger Research, firma yang melakukan penelitian tersebut, menjelaskan seperti dilansir situs
Daily Mail, “Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari setengah jumlah anak muda Britania sudah lebih sadar kesehatan dan menghindari makanan tradisional Inggris, seperti sarapan yang digoreng, sosis dan kentang yang ditumbuk,
pie, serta kentang goreng.”
Survei tersebut dilakukan secara nasional kepada 2.000 partisipan berusia 18 hingga 30 tahun.
Seperempat responden, 24%, menganggap bahwa sarapan klasik khas Inggris, yang umumnya berupa makanan digoreng, terlalu berminyak. Sementara sekitar 42% merasa bahwa menu tersebut mengingatkan mereka akan makanan di rumah makan murahan yang kerap jadi tempat nongkrong para supir truk.
Bagi 27% responden,
black pudding jadi salah satu makanan paling tidak menarik dalam sarapan klasik Inggris.
Black pudding bukanlah puding seperti yang biasa kita jumpai, melainkan berupa sosis darah yang terbuat dari darah babi dan lemak babi atau lemak sapi, dan sereal. Hidangan ini disinyalir berasal dari Inggris dan Irlandia, serta ditemukan pula di beberapa negara Eropa lain.
Selain itu, berminyaknya
bacon,
baked bean yang biasanya disajikan hangat-hangat kuku, dan sosis yang merupakan makanan olahan bikin generasi muda di sana tidak berselera terhadap sarapan klasik mereka yang telah mentradisi turun-temurun. Sebanyak 71% responden mengaku akan lebih memilih menyantap salmon asap dan telur orak arik, roti bakar dengan alpukat yang dihancurkan, dan
oatmeal pancake untuk sarapan.
Orang-orang Britania pada masa Victoria menjadikan sarapan klasik khas Inggris sebagai makanan harian paling penting. Mereka juga memanfaatkannya untuk unjuk kekayaan serta beramah-tamah. Seiring revolusi industri tradisi ini kemudian diadopsi oleh masyarakat kelas pekerja yang membutuhkan menu sarapan memadai, demi memperoleh energi guna melakoni pekerjaan kasar seharian.
Hingga pada dekade 1950-an tradisi ini mencapai puncak popularitasnya. Saat itu kira-kira separuh populasi Britania mengawali hari dengan menu sarapan klasik khas Inggris yang lengkap.