Foto : Pexels
Mulanya para ahli mengatakan bahwa anak-anak bukan termasuk kelompok yang rentan dengan infeksi virus corona. Dilansir dari newscientist.com, Covid-19 umumnya menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut, di mana virus ini bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang mengancam jiwa. Saat memasuki tubuh, sistem kekebalan manusia akan aktif untuk melawan virus ini. Namun, anak-anak masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang berkembang sehingga membuat mereka tidak mudah terserang infeksi. Kendati demikian, anak-anak sangat potensial untuk menularkan virus ke orang lain.
Dilansir dari healthday.com, anak-anak yang mengalami diare, demam, ataupun memiliki riwayat direct-contact dengan orang yang terinfeksi corona bisa dicurigai anak tersebut juga terpapar virus corona. Sebuah penelitian baru yang dilansir laman frontiersin.org/journals/pediatrics menyebutkan bahwa meskipun gejala awal mereka mungkin tidak terkait dengan gejala yang umum pada pasien virus corona, tetapi penelitian ini menemukan bahwa gejala pada pencernaan merupakan awal dari Covid-19 yang mereka derita. Gejala gastrointestinal yang awalnya dialami oleh beberapa anak-anak dengan Covid-19 menunjukkan bahwa infeksi dapat terjadi melalui saluran pencernaan yang ditemukan di usus.
Lalu, bagaimana peran orang tua dalam meminimalisir peluang anak-anak yang rentan terkena virus corona? Berikut kiat yang diambil dari Parenting for Lifelong Health (PLH) – World Health Organization.
1. Beri waktu berkualitas dengan masing-masing anak
Tetapkan durasi waktu kegiatan kisaran 20 menit atau lebih lama, terserah pada Anda. Lakukan pada jam yang sama setiap harinya agar ada sesuatu yang bisa dinantikan anak. Berikan kesempatan yang sama kepada anak memilih berarti membangun rasa percaya dirinya.
2. Ajarkan anak tentang jarak aman dan cara mempertahankannya
Mulailah dari Anda sebagai orang tua dalam menerapkan jaga jarak dan kebersihan serta memperlakukan orang lain dengan baik, terutama mereka yang sakit atau rentan. Anak akan mencontoh perilaku yang ditampilkan orang tua.
3. Tetap tenang dan kelola stres
Selama di rumah aja ternyata masih banyak lho kegiatan positif yang bisa dilakukan antara orang tua dan anak. Namun tak bisa dimungkiri masa-masa ini adalah masa saat stres mudah menyerang. Rawat diri agar Anda bisa merawat anak-anak.
4. Buka topik untuk mendiskusikan Covid-19
Mulai dan bersedia berdiskusi dengan mengajak anak Anda berbicara tentang Covid-19. Banyak cara untuk melindungi anak yaitu dengan cara menjelaskan dengan sikap jujur dan terbuka tetang situasi saat ini yang berdampak global. Baiknya penyampaian yang dilakukan sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Tunjukkan pada anak Anda cara melindungi diri terutama bila masih bertemu dengan orang-orang di luar rumah. Keterbukaan anak dimulai dari kebiasaan sharing atau diskusi dengan orang tuanya, maka mintalah anak memberi tahu jika mereka mulai merasakan demam, batuk atau mengalami kesulitan bernapas.
5. Stop konsumsi informasi berlebihan
Pegang kendali atas informasi-informasi yang dapat diterima. Pilih dengan hati-hati apa yang ingin Anda tonton, dengar, dan baca. Apabila itu bisa memicu kepanikan, stop konsumsi informasi tersebut.
Selama bersama anak, matikanlah seluruh perangkat elektronik. Berikan anak perhatian yang penuh. Tetap sehat. (wn)