Foto: Pexels 


Cinta memang tak mengenal usia. Anda yang sudah punya karier bagus sebagai seorang manajer perusahaan ternyata punya kekasih yang usianya 10 tahun di bawah Anda. Anda merasa yakin untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius: menikah!
 
Masalahnya, Anda dan pasangan tidak tinggal di planet sendirian. Akan banyak omongan negatif yang diterima. Ada yang bilang, suami yang jauh lebih muda punya kecenderungan besar untuk berselingkuh dengan wanita seusianya kelak. Atau, kemungkinan kekasih cuma mengincar kekayaan Anda saja. Nah, jadi harus bagaimana? 
 
Perlu diingat, perkawinan adalah wadah bagi dua orang untuk bergabung, saling berbagi, dan menjalankan kehidupan pribadi maupun bersama. Dalam beberapa penelitian, lumrah bagi kekasih yang belum berpenghasilan menilai Anda dari materi yang Anda miliki, selain dari kematangan pribadi Anda. Kualitas inilah yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan kekasih saat ini. Sebaliknya, Anda juga punya alasan sendiri mengapa tertarik kepadanya. Bila ini yang menjadi dasarnya, dan Anda dengan tulus menerimanya, seharusnya tak ada lagi ganjalan di hati Anda. Jalan terus saja!
 
Menikah dengan umur suami lebih muda, kendalanya mungkin baru akan terasa setelah 10 – 15 tahun mendatang. Pada saat itu, kekasih telah berusia matang dan penuh ambisi, gairah hidup, dan keinginan untuk mengembangkan diri sebesar-besarnya. Jujur saja, hal itu merupakan daya tarik tersendiri bagi kaum wanita. Pada saat yang sama, Anda justru mulai memasuki usia lumayan lanjut. Bisakah Anda mengimbanginya?
 
Bila Anda siap dengan semua pertimbangan di atas, Anda boleh jalan terus. Ketika Anda berdua mantap, pandangan orang luar lebih mudah diatasi bersama. Temukan jawabannya dengan memikirkannya sampai ke lubuk hati terdalam. Semoga pertimbangan yang matang bisa membuahkan keputusan terbaik. Semangat!