Foto: Pexels

Di samping berbicara dengan tatap muka, mengirim pesan melalui ponsel adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling instan. Meskipun berkirim pesan merupakan platform yang sempurna untuk mengucapkan ‘hai’ dengan cepat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hubungan tekstual dengan pasangan Anda:

Mengirim pesan terlalu banyak

Jika pasangan Anda mengirim pesan terlalu banyak, itu tidak hanya menjengkelkan, tetapi bisa juga tidak sehat. Tetap berhubungan sepanjang hari memang menjadi hal yang baik, tetapi kontak terus-menerus mungkin merupakan tanda perilaku yang ‘mengendalikan’. Pertimbangkan untuk berbicara dengan pasangan Anda tentang memberi sedikit ruang.

Sexting

Apakah pasangan Anda meminta foto yang eksplisit secara seksual? Atau dia mengirimkannya kepada Anda? Anda memiliki hak untuk memilih, apakah Anda ingin terlibat dalam aktivitas seksual apa pun, dan itu termasuk berhubungan seks dengan pasangan. Anda layak merasa aman dan dihormati dalam hubungan setiap saat. Jika pasangan Anda menekan atau memaksa Anda untuk melakukan hubungan seks ketika Anda tidak ingin, atau jika Anda melakukan hubungan seks secara pribadi dengan pasangan Anda dan mereka menghancurkan kepercayaan Anda dengan mengancam untuk berbagi foto atau teks Anda, ini adalah perilaku yang kasar. Sexting juga dapat memiliki konsekuensi hukum. Foto telanjang atau video seseorang di bawah usia 18 tahun dapat dianggap pornografi yang ilegal.

Membaca pesan tanpa izin

Apakah pasangan Anda meminta untuk membaca pesan Anda? Atau apakah dia membacanya di belakang Anda? Hubungan yang sehat dibangun di atas kepercayaan, bukan kecemburuan. Anda memiliki hak privasi untuk berbicara dengan siapa pun yang Anda suka. Anda mungkin ingin menjelaskan kepada pasangan, bahwa Anda tidak perlu menyembunyikan apa pun, tetapi Anda tidak suka jika pasangan membaca pesan Anda tanpa izin. Jika pasangan Anda menolak untuk berubah, Anda mungkin berada dalam hubungan yang tidak sehat. (wn)