Fashion show di industri mode seluruh dunia mengalami penundaan, pembatalan, atau dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19 yang belum usai. Hal tersebut berlaku juga untuk Chanel. Rumah mode asal Perancis tersebut telah melakukan presentasi Cruise 2021 secara daring pertama kalinya dalam sejarah meski pagelaran koleksi cruise seharusnya dilangsungkan pada 7 Mei lalu, direncanakan di pada pulau Capri, Italia. Presentasi tersebut dilakukan dengan menciptakan kembali pantai berkerikil Mediterania di studio di Rue Cambon, Paris, Perancis.
Bahan yang digunakan oleh Virginie Viard, pengarah kreatif Chanel, memakai seluruh material yang mereka miliki dan bahkan mengolah koleksi lama dengan memberi sentuhan desain baru seperti, celana jins bersiluet lonceng adalah hasil pemberian panel dari bahan katun bermotif bunga kamelia, kemeja diwarnai merah muda dan pink, dan jaket material tweed penuh warna dipadankan bersama jins dengan aksen bahan sama. Seluruh koleksinya diciptakan dengan gambaran dapat dikenakan untuk perjalanan ke pulau Mediterania tersebut.
Suasana pulau ditangkap melalui warna pink dari bunga bugenvil, warna biru navy, putih yang segar, ringannya koleksi dan dengan sentuhan gaya santai artis legendaris tahun 1960-an, Brigitte Bardot, ketika berlibur ke French Riviera.
Koleksi yang ditampilkan seluruhnya mudah dipadupadankan dan untuk beberapa pakaian dapat dikenakan menjadi sesuatu yang berbeda. Seperti rok panjang hitam yang dapat dikenakan sebagai gaun tanpa tali. Jaket panjang dari chiffon yang dapat dipakai saat di pantai hingga makan malam di sebuah restoran mewah. Ringan dan ditujukan untuk vakansi bermandikan cahaya matahari yang dikatakan sang pengarah kreatif rumah mode ciptaan Coco Chanel tersebut, “pakaian yang dapat dibawa dalam koper kecil, tas jinjing dan sebuah tas tangan berhiaskan bordir.”
Sebagai tambahan, 14 dari 51 tampilan yang dilansir dibuat dari sutra dan katun yang sustainable dengan bersertifikat Global Organic Textile Standard (GOTS), sebagai bentuk komitmen Chanel terhadap isu dalam mengatasi perubahan iklim yang dikenal sebagai Mission 1.5. (wn)