Wanita Network

Sejarah dan Tradisi Perayaan Diwali, Festival Cahaya Warga India

Foto: Pexels

 
Mulai Sabtu besok (14/11/2020), warga keturunan India dis eluruh dunia akan merayakan festival cahaya Diwali. Festival ini merupakan perayaan agama Hindu yang terbesar di antara perayaan keagamaan yang lain.
 
Perayaan kuno ini merupakan penghormatan bagi para dewa-dewi dalam agama Hindu, dengan membawa nyala api, kudapan manis, hadiah-hadiah dan pernak-pernik yang berwarna-warni.
 
Sebetulnya, sejak kapan dan darimana asal mula perayaan Diwali? Kita simak yuk, penjelasan berikut ini.
 
Diwali, yang berarti rangkaian cahaya merupakan festival selama lima hari yang bertepatan dengan Tahun Baru Hindu. Dalam penanggalan Hindu, Diwali jatuh pada hari ke-15 pada bulan Kartika, yaitu bulan yang paling suci. dalam penanggalan Masehi, tanggal jatuhnya Diwali bisa berubah-ubah antara bulan Oktober dan November di setiap tahunnya.
 
Diwali ini dirayakan oleh penganut agama Hindu, Sikh dan Jain.
 
Pada agama Jain, festival ini memperingati kebangkitan spiritual dari Lord Mahavira. Mahavira merupakan seorang pangeran dari daerah Bihar, India yang meninggalkan keluarganya untuk hidup sebagai biarawan.
 
Dalam agama Jain, Lord Mahavira merupakan Tirthankara terakhir, yang menurut filosofi Jain, semua Tirthankara terlahir menjadi manusia namun mereka tetap memiliki kesempurnaan dan pencerahan melalu meditasi dan pengenalan diri. Merekalah dewa-dewa dalam agama Jain.
 
Sementara dalam agama Sikh, Diwali sebagai peringatan hari ketika Guru Hargobind Ji, Guru ke-7 dari 10 Guru Agama Sikh, dibebaskan dari penjara. Saat Mughal berkuasa, Guru Hargobind Ji dan para pangeran serta pemimpin komunitas saat itu dipenjaradi benteng Gwalior.
 
Sedangkan bagi sebagian  besar penganut Hindu, Diwali adalah perayaan untuk kembalinya Rama dan Sinta ke mereka, Kerajaan Ayodya, yang terletak di India bagian utara. Menurut legenda, Rama dan Sinta diasingkan selama 14 tahun setelah mengalahkan raja setan Rayanna.
 
Sebagian penganut Hindu juga merayakan penghormatan bagi Lakshmi, dewi kemakmuran, selama Diwali.


Foto: Pexels
 
Seperti apakah Diwali dirayakan?

Rumah-rumah dan perkantoran menyambut Diwali dengan memasang lampu-lampu kecil dari gerabah yang bernama diyas. Selain itu, lampu-lampu yang diikat pada tali menjadi dekorasi yang khas.
 
Di malam hari, orang-orang akan menyalakan kembang api, sebagai pertanda cahaya yang menyirnakan kegelapan.
 
Sebelum Diwali datang, warga membersihkan rumah masing-masing untuk menyambut kehadiran Lakshmi. Selain itu, juga membuat Rangoli, yaitu artwork warna-warni yang terbuat dari butiran beras atau tepung, yang diletakkan di pintu masuk rumah mereka. Tak ketinggalan adalah baju baru yang dikenakan selama perayaan.
 
Selama lima hari festival ini, mereka bertukar kado, makan kudapan manis dan gurih dan diharapkan berbagi kepada orang-orang miskin.
 
Lima hari perayaan pun memiliki makna berbeda pada masing-masing hari.
 
Di hari pertama, dikenal dengan nama Dhanteras yang berasal dari Dhan yang berarti Makmur dan teras yang berarti hari ke-13 pada  penanggalan Hindu yang berdasarkan pada peredaran bulan. Di hari pertama ini intinya adalah perayaan untuk mengharapkan kemakmuran.
 
Hari kedua dikenal sebagai Naraka Chaturdasi, atau Chhoti Diwali yang berarti “Diwali kecil.” Pada hari ini, Dewi Kali dan Lord Krisna dipercaya menghancurkan kekuasaan setan Narakasura dan membebaskan 15.000 putri-putri yang diculik.
 
Hari ketiga dikenal dengan nama Amavasya. Ini bertepatan dengan bulan baru yang dirayakan dengan menyalakan diyas dan lilin-lilin serta menyalakan kembang api. Inilah hari paling penting dalam perayaan Diwali.
 
Hari keempat dirayakan di India bagian utara sebagai peringatan saat Lord Krisna mengalahkan Indra, Dewa Geledek dan Hujan. Di tempat lain, hari ini merupakan perayaan Tahun Baru.
 
Hari kelima dikenal dengan nama Bhai Duj, yang merupakan perayaan untuk persaudaraan. Perayaan ini dengan makna bahwa saudara laki-laki maupun perempuan memiliki rasa saling pengertian yang unik. Mereka adalah teman terbaik untuk satu sama lain, dan memiliki cinta yang tak bersyarat untuk satu sama lain.
 
Sungguh dalam ya makna Diwali. Wanita Network mengucapkan selamat Diwali untuk para sahabat yang merayakannya. (wn)


Baca Juga:

Resep Bakcang, Kue Tradisional Yang Selalu Hadir Di Festival Peh Cun

Selain Crazy Rich Indian, Ini 3 Hal Menarik Dari Isha Ambani


 
 
 
 
 

Artikel Terpopuler

Emagz