Wanita Network

Jangan Panik Bun! Ini Dia Pertolongan Pertama Atasi Demam Pasca Imunisasi


Foto: Instagram Live/@wanitanetwork
 

Imunisasi sangat penting bagi kesehatan anak dan tidak boleh terlewatkan walau saat ini pandemi Covid-19 masih melanda. Hal ini dapat menghindarkan si kecil dari berbagai macam penyakit. Namun, prosedur ini kerap membuat anak demam. Meski beberapa ibu sangat khawatir anaknya akan demam, perlu diketahui bahwa melakukan imunisasi tetap harus dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit menular yang jauh lebih berbahaya. 
 

Pigeon Baby Indonesia menggelar program rangkaian edukasi dengan tema “Pertolongan Pertama pada Demam Pasca Imunisasi”, pada hari ini (22/5/21).

 

Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, dalam Instagram Live bersama Wanita.Network menjelaskan bahwa imunisasi sangat penting diberikan pada anak dan merupakan upaya memperoleh kekebalan tubuh yang bertujuan untuk melindungi anak terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. 

 

Sebenarnya, demam setelah imunisasi diakibatkan oleh reaksi sistem imun tubuh untuk mengenali dan merespons komponen vaksin yang disuntikkan ke tubuh. Salah satu vaksin yang harus diterima oleh setiap bayi adalah imunisasi DPT. Vaksin ini dapat mencegah tiga penyakit sekaligus, seperti difteri, pertusis, dan tetanus. Setelah menerima imunisasi tersebut, umumnya anak akan mengalami demam.

 

“Seorang anak yang menerima imunisasi ini akan mengalami beberapa efek samping. Salah satu dampak yang timbul setelah mendapatkan imunisasi DPT adalah mengalami demam beberapa jam setelahnya. Demam tersebut dapat terjadi sekitar satu hingga tiga hari yang membuat tubuh anak tidak nyaman dan kerap menangis,” jelas dr Bernie.

 

Demam terjadi ketika tubuh anak memproduksi respons imun yang memberikan respons dari penyakit tersebut. Tubuhnya akan membuat sistem imunitas baru, sehingga membuat demam terjadi. Tidak semua imunisasi akan menyebabkan demam, tetapi imunisasi DPT kemungkinan besar akan menimbulkannya.

 

Memantau suhu tubuh memakai termometer lebih baik dilakukan sebelum memberi obat penurun panas. Jangan tunda untuk membawa anak diperiksa dan berobat ke dokter bila suhu tubuh meningkat lebih dari 38,5  derajat Celsius, mengalami kejang, tampak lemas, sulit minum, muntah parah, sesak napas, atau terjadi penurunan respons. 

 

“Bila perlu, lakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan imunisasi, terutama jika Si Kecil memiliki kondisi kesehatan khusus yang menyebabkan penurunan fungsi sistem imun tubuh,” tambah dr Bernie dalam kesempatan yang sama.

 

“Jangan biarkan anak tidak diimunisasi, karena imunisasi adalah obat. Seperti obat apa pun, senyawa ini dapat menyebabkan efek samping yang ringan. Efek samping yang lebih serius memang ada, namun kasusnya jarang terjadi,” tutup ujar Dokter Spesialis Anak pada Instagram Live kolaborasi dari Pigeon bersama Wanita.Network, Sabtu (22/5).

 

Jangan lupa, Pigeon bersama Wanita.Network hadir kembali dalam rangkaian edukasi mengenai kesehatan dan parenting dengan tema yang pastinya seru dan menarik untuk di kupas dan catat tanggalnya:

 

Webinar dengan tema Pentingnya Komunikasi Orang Tua dengan Anak Sejak dari Bayi pada hari Sabtu, 29 Mei 2021.


Baca juga:

Ajak Si Kecil Permainan Indoor Biar Betah #DiRumahAja

Keywords:

Artikel Terpopuler

Emagz