Wanita Network

Jauhkan Anak dari Asap Rokok


Saya bukan perokok, jadi saya tak suka jika rambut yang sudah harum, atau baju yang masih harum di awal hari, jadi bau rokok gara-gara terpapar asap rokok.


Saya juga gemas jika melihat pria atau wanita perokok asyik merokok sambil menggandeng atau menggendong anak mereka.

Menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan perokok aktif. Perokok pasif bisa mengalami berbagai penyakit gara-gara merokok, terutama anak-anak, yang terpapar asap rokok dari orang tuanya.

Anak-anak yang menjadi perokok pasif bisa mengalami penyakit berikut:
- Infeksi telinga (teman saya yang ayahnya perokok berat punya pendengaran bermasalah hingga sekarang)
- Serangan asma
- Infeksi paru-paru, seperti bronkitis dan pneumonia atau paru-paru basah
- Batuk terus-menerus
- Sindroma kematian mendadak pada bayi
- Penyakit jantung
- Kanker.

Anda bisa melindungi anak-anak Anda agar tidak tumbuh menjadi perokok pasif, apalagi aktif.
- Jadikan rumah dan mobil Anda bebas rokok. Pastikan tidak ada anggota keluarga atau tamu yang merokok di dalam rumah atau di dalam kendaraan.

- Pastikan tempat anak-anak Anda menghabiskan waktu, dari daycare, sekolah, atau tempat les jauh dari asap rokok. Pastikan pula para pengasuh anak Anda tidak merokok di sekitar anak Anda.

- Jika Anda merokok, berhentilah. Apalagi jika Anda masih menyusui. Anda membuat anak Anda sakit pelan-pelan, atau menabung penyakit di masa depan, dengan merokok selama masa menyusui.

Berhenti merokok awalnya mungkin sulit, tapi banyak cara yang bisa Anda pilih, demi kesehatan Anda, dan kesehatan anak Anda.

Foto: Unsplash/Caleb Woods

Artikel Terpopuler

Emagz