Wanita Network

Prasad Dinesh, Pria Yang Dinyatakan Menulari Separuh Kasus COVID-19 Di Negaranya

Foto: Pexels

 

Setelah berbulan-bulan anonim, sekarang Prasad Dinesh yang disebut oleh otoritas Srilanka bertanggung jawab sebagai penular hampir setengah dari kasus positif di negaranya (2.600 kasus) berusaha membersihkan namanya dan menghilangkan stigma buruk pecandu heroin.

 

Di bawah Presiden Gotabaya Rajapaksa, seorang tentara berpangkat letnan kolonel yang ikut dalam perang sipil Srilanka melawan separatis, menggunakan kekuatan militer untuk melawan pandemi corona.

 

Saat Rajapaksa terpilih menjadi presiden tahun lalu, ia membangun unit kesehatan dalam badan intelijen yang bergerak cepat selama pandemic COVID-19 sejak pertama kali wabah ini pecah. Anggota intelijen, tenaga medis, kepolisian dan militer bekerja sama untuk mendeteksi orang-orang yang terinfeksi, melakukan tracing orang-orang yang kontak dengan mereka dan mengirimkan mereka ke tempat karantina yang dikelola oleh militer,

 

Pada kasus Dinesh, setelah dirinya dinyatakan positif corona pada bulan April, tentara angkatan laut menyerbu desanya dan memaksa orang-orang yang pernah kontak dengan Dinesh untuk masuk karantina. Namun, otoritas lalu menyalahkan Dinesh, karena setelah kejadian itu membuat penambahan kasus positif sebesar 1.100 orang. Menurut otoritas, semua itu disebabkan oleh satu pasien, yaitu Dinesh yang disebut Pasien 206.

 

Di televisi dan media sosial, pemerintah menyalahkan Pasien 206 ini sebagai penyebab, setidaknya 3 klaster kasus, termasuk 900 angkatan laut yang terinfeksi saat melakukan operasi ke kota Dinesh, yaitu Kota Ja-Ela, sekitar 19 kilometer dari ibukota Colombo.

 

“Saya tidak bisa terima dituduh sebagai penyebab banyaknya infeksi, termasuk angkatan laut,” kata Dinesh, setelah ia dibebaskan dari karantina selama sebulan dirawat.

 

Sebelum COVID-19 menjangkiti Srilanka, Dinesh bekerja sebagai penarik becak. Namun, karena statusnya sebagai Pasien 206 ini, pria 33 tahun ini tak lagi bekerja.

“Tak seorang pun yang mau mempekerjakan saya begitu tahu saya Pasien 206,” katanya seoerti dikutip South China Morning Post.

 

Menurut otoritas Srilanka, pada 5 April Dinesh ditangkap oleh warga desa saat bersama beberapa kawannya mencuri. Ia dibawa ke kantor polisi dan Dinesh kedapatan mengalami demam dan luka di kaki yang ia dapat saat mencuri. Saat dibawa ke rumah sakit terdekat, baru ketahuan bahwa Dinesh positif corona dan harus dirawat selama 31 hari.

 

Dinesh disebut-sebut mencuri kelapa karena uangnya akan digunakan untuk membeli heroin. Setelah Dinesh dirawat, teman-teman Dinesh yang ikut bersamanya mencuri dan 100 orang tetangganya diminta melakukan karantina di rumah. Namun, tidak semua orang menurut.

 

Karena takut virus kian menyebar, tentara angkatan lain dikirim untuk membantu petugas medis melakukan karantina penduduk. Namun, justru kehadiran tentara itu membuat warga panik. “Mereka manjat pohon, berusaha loncat pagar, berusaha terjun ke sungai,” ujar Jayanath Colombage,salah satu petugas saat wawancara dengan televisi.

 

Dari 26 orang yang berhasil ditangkap, 16 positif, dan 30 tentara yang ikut dalam operasi itu postifi juga. Dengan penyebaran virus yang kian luas, semua anggota militer saat ini diwajibkan melaporkan kondisi mereka ke barak. (wn)

 

Baca Juga:

Remdesivir, Obat Untuk COVID-19 Hingga September Diprioritaskan Untuk Pasien Amerika

Awas Corona, Toilet Umum di Mal Bisa Jadi Tempat ‘Horor’

 

Artikel Terpopuler

Emagz