Wanita Network

Sejarah Singkat Berdirinya Gerakan Pramuka


Foto: Instagram/gerakanpramuka

Setiap tanggal 14 Agustus, kita memperingati hari Pramuka atau Praja Muda Karana. Dikutip dari buku Jadi Pandu Ibuku, Pendidikan Kepramukaan di Indoensia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, dan menjadi bagian dari perjuangan bangsa Indonesia.
 

Untuk ikut merayakan Hari Pramuka, yuk kita simak sejarah singkat Gerakan Pramuka:
 

1/ Didirikan oleh Robert Baden Powell
Pada tahun 1908, Mayoor Jenderal Robert Baden Powell dari Inggris memiliki suatu gagasan tentang pendidikan di luar sekolah bagi anak-anak di Inggris yang ia tuliskan dalam buku Scouting for Boys. Tujuannya agar anak-anak ini kelak bisa menjadi manusia yang baik, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Kerajaan Inggris Raya saat itu.
 

Gagasan Powell dianggap menarik dan tidak hanya di Inggris, juga diadopsi oleh banyak negara, di antaranya adalah Belanda. Oleh Belanda, gagasan itu juga dibawa ke daerah-daerah jajahannya, termasuk Indonesia. Organisasinya di Indonesia bernama NIVP (Nederland Indische Padvinders Vereeniging).
 

2/ Gagasan Baden Powell kemudian juga diambil oleh para pemimpin pergerakan nasional Indonesia untuk membentuk karakter manusia yang baik bagi pergerakan nasional lewat berbagai macam organisasi kepemudaan. Sumpah Pemuda 1928 benar-benar menjiwai gerakan kepanduan di Indonesia. Namun, Belanda kemudian melarang Gerakan kepanduan di luar NIVP sehingga membuat KH Agus Salim menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan untuk menggantikan istilah Padvinder dan Padvinderij. Tahun 1930, gerakan kepanduan-kepanduan yang ada Bersatu dalam wadah bernama Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI)
 

3/ Waktu pendudukan Jepang, kepanduan dilarang. Tokoh-tokoh pandu masuk ke organisasi-organisasi bentukan Jepang seperti Keiboden, Seinendan dan Pembela Tanah Air (PETA).
 

4/ Setelah Indonesia merdeka, organisasi kepanduan berdiri lagi seperti HW, SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katolik, KBI dan lain-lain. Menjelang tahun 1961, kepanduan di Indonesia terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi meski mereka bernaung di bawah tiga federasi, yaitu Kepanduan Putra, Kepanduan Putri (IPINDO) dan Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia.  Tahun 1955, IPINDO berhasil menyelanggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu, Jakarta.   
 

Kemudian muncul niat untuk bersatu, yaitu dengan mendirikan PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Meski hanya sekitar 60 organisasi yang bergabung, jumlah anggota PERKINDO kira-kira 500.000 orang. Saat itu, kepanduan hanya ada di kota-kota besar dan sangat terpengaruh oleh gaya Barat sehingga peminatnya tidak banyak.
 

5/ Kelemahan Gerakan Kepanduan Indonesia membuat pihak komunis ingin menggantinya menjadi Gerakan Pioneer muda seperti halnya di negara-negara komunis. Namun, upaya ini ditentang dari dalam PERKINDO sehingga kemudian Presiden Soekarno membuat keputusan Nomor 238 Tahun 1961 mengenai Gerakan Pramuka.
 

Gerakan Pramuka adalah perkumpulan bersama yang bukan badan pemerintah. Gerakan ini dijalankan dengan prinsip demokrasi, yang pengurusnya dari Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting dipilih berdasarkan musyawarah. Semua organisasi kepanduan, kecuali milik komunis, melebur ke Gerakan Pramuka.
 

6/  Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dijelaskan bahawa Gerakan ini bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda dengan prinsip-prinsip pendidikan kepramukaan yang diselaraskan dengan keadaan, kepentingan dan perkambangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang baik dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. (wn)


Baca Juga:

Siap atau Tidak, Sekaranglah Saatnya Jalankan PAUD From Home

Curhat Orang Tua: Berlikunya PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online 2020


 
 
 
 
 
 

Artikel Terpopuler

Emagz