Wanita Network

Fatherless, Ini Dia Dampak Negatif Ketika Ayah Tak Terlibat dalam Pengasuhan Anak


Foto: Celine Yosephine

Baby Happy, popok sekali pakai dari Wings Care hari ini kembali menggelar webinar ke-3 yang bertajuk “Peran Ayah di Parenting Era Baru (Pendidikan, Kesehatan, Parenting),” pada hari ini (8/4/21).
 
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Baby Happy untuk membantu keluarga Indonesia siap menghadapi tantangan khususnya pada masa pandemi seperti saat ini. Tidak hanya memberikan bantuan langsung berupa popok, Baby Happy juga turut mengedukasi para orang tua dalam memaksimalkan masa pertumbuhan anaknya.
 
Sejumlah pembicara dihadirkan pada webinar kali ini, yaitu Dude Harlino (Baby Happy Brand Ambassador), Franda (Public Figure), Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi (Psikolog Anak dan Keluarga) dan Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si (Ketua Umum PP Himpaudi).
 
“Baby Happy Diapers berinisiatif menggelar kegiatan CSR “Baby Happy, Keluarga Happy” untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga baik kebutuhan popok bayi maupun edukasi demi stabilitas keluarga yang lebih baik. Ini adalah acara terakhir dari webinar series yang kami adakan, kali ini kami mengangkat tema Peran Ayah di Parenting Era Baru karena kami ingin mengedukasi masyarakat bagaimana pentingnya harmoni hubungan Ayah dan Ibu dalam tumbuh kembang dan pendidikan anak. Selain itu, karena Baby Happy adalah satu-satunya produk popok bayi yang secara konsisten sejak pertama kali hadir selalu mengedepankan pesan pentingnya peran Ayah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Julie Widyawati selaku Marketing Manager Baby Happy Diapers.
 
Menjadi sosok Ayah memang memiliki tanggung jawab atau peran yang sangat berpengaruh di rumah khususnya untuk anak. Ayah tidak hanya sekedar menjadi sosok penyedia kebutuhan jasmani, tapi juga rohani karena Ayah dinilai sebagai pelindung, guru, role model, teman bermain, serta penyayang anak dan Ibu. Di masa pandemi, sesungguhnya Ayah dapat semakin berperan serta dalam pengasuhan tumbuh kembang anak sebagai upaya mencegah anak jenuh, bosan, stres hingga depresi.
 
“Ayah adalah katalisor dalam keluarga, karena mampu menyeimbangkan peran Ibu dalam ketahanan keluarga. Ayah yang selalu dekat dan siaga, akan menjamin anak tumbuh kembang menjadi pribadi yang tidak hanya sehat fisiknya, namun juga sehat mentalnya terutama di masa krisis, seperti pandemi ini,” ujar Irma Gustiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga.
 
Pandemi membawa dampak negatif sekaligus positif untuk keluarga. Keluarga diharapkan tetap kuat di situasi yang menantang seperti saat ini dengan saling menguatkan hubungan satu sama lain.
 
“Kalau ada situasi lain yang sulit akan bisa survive karena tujuan pembentukan keluarga adalah memberikan dukungan, saling menyayangi, dan melindungi,” tegas Irma dalam Webinar 3 Baby Happy x Wanita.Network.
 
Sementara itu, dampak negatif dari parenting era baru ini yaitu adanya pemicu ketidakharmonisan pasangan suami-istri yang sulit menyeimbangkan aktivitas yang menumpuk di rumah.
 
Selain siaga memberikan perhatian dalam masa tumbuh kembang anak, Ayah juga harus berperan dalam membangun hubungan suami istri yang harmonis dan sehat di tengah pandemi. Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti meluangkan waktu berkomunikasi tanpa memberikan penilaian, memahami kecemasan pasangan, melakukan kegiatan bersama-sama agar lebih mengenal karakteristik pasangan, serta memberikan penghargaan atas usaha yang dilakukan pasangan dinilai penting dalam meningkatkan kekuatan serta harmonisasi pasangan suami istri.
 
Dalam kesempatan yang sama, Baby Happy Diapers menarget orang tua muda yakni Franda mengatakan bahwa dia dan Samuel Zylgwyn berkomitmen untuk menyesuaikan jadwal agar keduanya bisa betul-betul mencurahkan perhatian untuk buah hati. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama antara dirinya dan Samuel dalam mengasuh anak.
 
“Semua bisa, mandiin, ganti popok, kasih makan, walau kadang caranya agak berbeda dari aku,” kata Franda.
 
Samuel, kata Franda, paling senang mengajak anak mereka bermain tanpa harus pergi keluar rumah untuk menghindari penyebaran virus COVID-19.
 
“Samuel senang mengajak anak cuci mobil, itu memang kegiatan biasa, tapi karena anakku baru pertama kali cuci mobil, dia excited. Cuci piring juga dia senang banget,” ujar Franda.
 
Kondisi pandemi yang sudah berjalan lebih dari 1 tahun ini juga memaksa sektor pendidikan pun mengubah pola mekanismenya dengan mengadakan sistem pendidikan jarak jauh. Meskipun masih melibatkan guru yang hadir secara virtual, namun peran pengawasannya kini harus diambil alih oleh orang tua yang harus membimbing anak memahami materi pembelajaran dengan menjadi guru di rumah. Adaptasi peran baru ini tentunya tidak mudah, orang tua, khususnya Ayah memiliki peran penting untuk mendampingi selama pembelajaran virtual sedang berlangusung.
 
“Selama masih harus menjalani masa pandemi ini, kita membutuhkan adaptasi kebiasaan baru di dunia pendidikan, termasuk pembiasaan sistem sekolah dari rumah. Sehingga peran orang tua sangat penting untuk menyiapkan rumah sebagai lingkungan sekolah yang baru. Di lain sisi, tenaga pendidik harus mempersiapkan orang tua menjadi guru untuk anak-anak mereka. Dengan adaptasi kebiasaan baru ini, peran Ayah menjadi sangat penting untuk mempersiapkan anak dari segi psikis karena Ayah akan menjadi role model mereka hingga membangun rumah tangga di masa depan,” jelas Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si, Ketua Umum PP HIMPAUDI.
 
Dengan keaktifan Ayah berperan dalam hal pendidikan anak dapat mencegah potensi dampak negatif yang didapatkan dari pembelajaran jarak jauh sehingga anak tetap merasa nyaman melakukan semua aktivitas dari rumah.
 
“Untuk menjadi Ayah yg hebat, dia harus mendidik, mengasuh, memberikan makanan bergizi dan sehat, melindungi, serta mensejahterahkan. Anak akan menyimpan semua yang dia dengar dan lihat dalam memori bawah sadarnya. Jadi interaksi ayah dengan ibu dan bayi sangat penting, bagaimana kata-kata yang keluar, eye levelnya, dan sentuhan fisiknya," tutur Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.
 
Selain Franda, webinar 3 Baby Happy ini dihadiri oleh Baby Happy Brand Ambassador yakni Dude Harlino. Aktor ini mengatakan bahwa bonding yang luar biasa penting buat anak dan tidak boleh dilewatkan.

“Paling simple dengan gantiin popok anak dengan Baby Happy yang daya serapnya tinggi, 12 jam bikin anak tidurnya nyaman. Saya juga suka ajak anak kegiatan outdoor, entah melihat rumput, olahraga, ke lapangan, atau lihat binatang,” ungkap Dude pada Kamis (8/4/21).
 
Ditanya mengenai kesiapan Dude menjelang bulan Ramadan, ia mengaku akan mencoba mengajari anak pertamanya yang berumur 5 tahun untuk puasa setengah hari.

“Anakku Rendra 5 tahun akan kita coba untuk bangun pagi dan sahur, nanti puasa sekuatnya dia aja, yah kita coba setengah hari lah. Kalo Maliq belum karena baru 3 tahun,” papar Dude.
 
Jangan lupa, lengkapi kebutuhan bayi Anda di era new normal dengan Popok Baby Happy yang bisa didapatkan di minimarket, supermarket atau e-commerce kesayangan Anda.
 
Baca Juga:

Moms, Ketahui Cara Tepat Mengatur Pola Makan Hingga Aktivitas Balita untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya
Baby Happy Diapers Edukasi Masyarakat untuk Bangkit dan Menghebat di Era New Normal

Artikel Terpopuler

Emagz