Foto: Pixabay
Terlalu lama di rumah seperti saat ini menimbulkan risiko kita akan mengalami demotivasi dan hanya ingin lebih banyak tiduran saja alias mager (males gerak). Ditambah lagi sudah memasuki bulan puasa, muncul juga godaan untuk tidur lebih lama karena ingin cepat memasuki waktu berbuka puasa. Nah, simak kata para pakar seputar tidur yang berlebihan berikut ini.
Sophie Haslett dari Daily Mail Australia mencoba membedah masalah over-sleep, yaitu jam tidur yang melebihi sepuluh jam per harinya. Menurut pakar kesehatan asal Sydney, Olivia Arezzolo, kebiasaan ini bisa memengaruhi konsentrasi, mood, performa kerja, dan juga… lingkar pinggang Anda! Anda yang aktif, yang biasanya justru kekurangan waktu istirahat, di masa PSBB ini akan punya begitu banyak waktu senggang, sehingga memancing Anda seolah untuk “membayar” waktu tidur yang biasanya sulit didapatkan.
Ternyata jam tidur yang hilang memang tidak semudah itu bisa diganti dengan sekadar tidur lebih lama, lho… Arezzolo menyatakan bahwa justru dengan tidur yang terlalu lama, mental dan fisik Anda akan mengalami kelelahan, yang mengakibatkan mood menjadi kurang baik, meningkatkan rasa ingin makan, dan berbagai keluhan lainnya. Hal ini, menurut Arezzolo kepada DM Australia, disebabkan hormon dan ritme biologis tubuh yang mengatur tingkat energi kita menjadi “kacau” karena jam tidur yang berantakan tersebut. Jadi, over-sleep alias terlalu banyak tidur sama tidak baiknya dengan under-sleep alias kurang tidur.
Berapa lama waktu tidur yang diperlukan oleh seseorang dalam sehari?
Selanjutnya Arezzolo juga menjelaskan bahwa banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa mereka yang hypersomniac (tukang tidur) secara mental tampak dua tahun lebih tua dari mereka yang jam tidur hariannya normal. Hypersomnia secara kognitif cenderung bergerak lebih lambat, memiliki memori yang lebih pendek, konsentrasi yang buruk, yang memicu sulit untuk mengambil keputusan. Wah!
Lebih parahnya lagi, bila kita tidur terlalu banyak, ternyata kadar hormon kebahagiaan (serotonin) di dalam tubuh menjadi rendah, sehingga meningkatkan risiko munculnya perasaan depresif. Bukan itu saja, terlalu banyak tidur membuat kita pun mudah mengalami pegal-pegal dan sakit kepala, yang dipicu oleh tubuh yang terlalu banyak diam dan kurangnya asupan nutrisi ke dalam tubuh.
Tips rutinitas tidur menurut Olivia Arezzolo:
1. Matikan semua sinar biru (blue light, yang biasa terpancar dari gadget dan perangkat elektronik lainnya) dua jam sebelum masuk jam tidur, untuk memudahkan tidur dan relaksasi.
2. Bila perlu, nyalakan aromaterapi lavender atau letakkan bunga lavender di bawah bantal Anda. Lavender bisa membantu Anda tidur lebih nyenyak, sekaligus menyamankan tidur Anda.
3. Mandi sebelum tidur.
4. Minum teh bunga chamomile yang menenangkan.
5. Minum suplemen yang mengandung magnesium, untuk membantu merelaksasi otot.
6. Berlatih meditasi dan mengucap syukur, serta bernapas secara berkesadaran.
Selamat mencoba! (wn)