Foto: Pexels
Selama masa pandemik Covid-19 belum berakhir, kita diwajibkan untuk menjalani aktivitas seperti bekerja dari rumah. Sepertinya ini solusi yang menarik, ya? Kita bisa tidak lagi terjebak kemacetan lalu lintas, tidak perlu tergesa-gesa berangkat dari rumah menuju kantor, juga tidak lagi perlu berdandan setiap hari. Bangun tidur, kita tinggal menyiapkan sarapan lalu menyalakan komputer; urusan pekerjaan pun segera dimulai.
Ian Randal, penulis dari Mailonline justru menyoroti gaya hidup model baru ini secara berbeda. Orang-orang yang terpaksa harus bekerja dari rumah selama krisis coronavirus ini justru malah berisiko hidup tidak sehat karena lebih sering menyantap makanan siap santap, semakin kurang banyak bergerak karena sepanjang hari lebih banyak duduk, dan mengalami sulit tidur. Wah!
Untuk mendukung kecurigaannya ini, sebuah survei yang dilakukan kepada 500 pekerja oleh Institute of Employment Studies di Inggris juga menunjukkan bahwa selama dua bulan terakhir sejak merebaknya virus corona, jumlah pekerja yang mengalami keluhan nyeri pada otot, tulang, persendian, tendon, dan ketegangan saraf malah meningkat secara signifikan.
Lebih dari 250 responden menyatakan merasa mengalami nyeri dan sakit, terutama pada bagian leher, bahu, dan punggung, lebih daripada saat kondisi normal, yaitu bekerja di kantor.
Survei ini pun menunjukkan bahwa selama bekerja di rumah justru mereka semakin kurang bergerak dan lebih banyak menyantap junk food. Bahkan bagi mereka yang minum alkohol, masa diam di rumah justru mendorong mereka untuk minum lebih banyak.
Para responden ini pun merasa tidak bahagia dan merasa lebih khawatir terhadap situasi terkini juga masa depan. Sebagian juga merasa jenuh dengan ketidakseimbangan antara waktu pribadi dan pekerjaan saat ini. Sebagian lagi juga merasa dirinya terisolasi di rumah dan merasa kesepian. Apakah Anda juga mulai merasa demikian?
Untuk mengatasi keluhan-keluhan baru ini, lakukan ini:
Yuk, hidup lebih sehat meskipun tidak bisa ke mana-mana untuk sementara! (wn)