Foto: Freepik
Memasuki satu bulan periode karantina mandiri saat ini, apakah Anda merasa mulai resah dan tidak nyaman? Hati-hati, mungkin Anda sedang mengalami cabin fever. Apa itu, dan bagaimana mengatasinya?
Sedikit merunut ke belakang, dari berbagai penelitian, Kristen Rogers dari CNN menyimpulkan bahwa “demam kabin” ini mulai tercatat bahkan di awal tahun 1800-an, di saat banyak orang harus berdiam di rumah setelah muncul pandemi thypus. Juga di awal 1900-an di Amerika Utara, merujuk pada kondisi orang-orang yang terlalu lama terisolasi di suatu tempat atau ruangan, yang dialami saat musim dingin yang cukup parah. Nah, bisa jadi masa PSBB ini akan memicu demam perusak suasana.
Meski oleh para psikolog belum digolongkan dalam sebuah kelainan psikologis, kondisi ini adalah sebuah kenyataan karena melibatkan emosi-emosi negatif dan stres, yang memicu munculnya perasaan gelisah, bosan, putus asa, temperamental, bahkan sulit berkonsentrasi. Perasaan ini makin menjadi pada orang-orang yang berkepribadian ekstrovert, yang terbiasa untuk bebas berekspresi dan bergerak leluasa. Nah, coba periksa diri, apakah Anda mulai mengalaminya?
Jika ya, lakukan ini untuk mengatasinya:
Jalani rutinitas seperti biasa. Kalau perlu, kenakan baju kerja agar tetap termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Cari kesibukan. Anda yang punya hobi, ini saatnya untuk menekuni kegiatan yang Anda sukai, seperti membaca, merajut, melukis, atau berkebun.
Tetap terkoneksi. Usahakan untuk tetap mengobrol dengan orang lain. Saat ini Anda bisa dengan mudah menggunakan aplikasi ruang pertemuan virtual untuk bertatap muka dengan para sahabat maupun rekan yang lain.
Makan sehat dan melakukan olah tubuh. Pancingan untuk makan junk food mungkin cukup besar ya, karena mudah didapatkan. Tetapi demi menjaga kondisi fisik, usahakan Anda makan asupan bernutrisi dan berolahraga ringan.
Lakukan hal baru. Saat ini banyak juga lembaga-lembaga pendidikan maupun pelatihan yang menawarkan kelas-kelas virtual gratis yang seru, misalnya belajar bahasa, fotografi, art, atau belajar alat musik.
Menulis surat. Kapan Anda terakhir menulis surat; dalam arti benar-benar menulisnya di atas kertas dengan menggunakan pena? Tak ada salahnya Anda mulai melakukannya, untuk melemaskan jari, dan melatih menuangkan perasaan. Agar lebih menantang, tuliskan dengan huruf sambung.
Zen. Daripada membiarkan otak berputar-putar yang membuat Anda kelelahan, cobalah untuk menenangkan diri dengan cara meditasi, berdoa, maupun hanya berdiam dan bernapas secara berkesadaran. Apalagi esok hari sudah memasuki bulan puasa, momen ini adalah saat yang pas untuk berserah dan tenang.
Yuk, jangan biarkan energi negatif mengganggu fisik dan mental selama masa PSBB ini. Tetap sehat dan semangat, ya. (wn)
