Foto: Pixabay
Beberapa ahli sudah meramalkan akan terjadi kenormalan baru setelah pandemi berakhir. Salah satunya adalah kebiasaan menggunakan virtual meeting tetap akan populer. Tetapi sebelum lebih lanjut, ternyata akhir-akhir ini, di sosial media mulai dikenalkan istilah baru, yaitu zoom fatigue. Ini sebuah istilah baru yang diciptakan, untuk menggambarkan mereka yang kelelahan pasca melakukan virtual meeting.
Awalnya, memang orang sangat antusias dengan kebiasaan baru ini. Tiap hari dilakoni untuk bisa bertatap muka secara virtual. Dan ingat, fenomena virtual meeting ini tidak hanya dilakukan via aplikasi Zoom. Tetapi juga aplikasi video call lainnya. Mulai dari Google Hangouts, Skype, FaceTime, WhatsApp, dan lain sebagainya.
Jika sekarang Anda sudah mulai merasakan kemalasan untuk melakukan virtual meeting, bisa jadi Anda sudah masuk dalam fase zoom fatigue tadi. Apalagi jika yang dibahas dalam meeting sesuatu yang tidak penting yang akhirnya membuat malas untuk ikut join.
Bukan tanpa sebab kenapa fenomena zoom fatigue ini bisa terjadi. Vaile Wright, Direktur Penelitian American Psychological Association, seperti yang dilansir usatoday.com, mengatakan mengapa kita semua mengalami zoom fatigue. “Karena harus fokus pada 15 orang sekaligus dalam tampilan galeri atau khawatir tentang penampilan Anda saat berbicara, sejumlah hal tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa cemas atau khawatir pada panggilan video. Salah satu dari faktor-faktor ini memerlukan lebih banyak fokus dan energi mental daripada pertemuan tatap muka. Ini tekanan untuk benar-benar aktif dan responsif," kata Wright.
Nah, bagaimana cara mengatasi fenomena ini? Wright menyarankan, “Berhati-hatilah tentang bagaimana Anda menggunakan panggilan zoom. Mungkin tidak perlu obrolan video untuk semua pekerjaan Anda,” kata Wright. Dia juga menyarankan untuk istirahat, jika mungkin, di sela-sela panggilan video itu. (wn)