Foto: Pexels
Beberapa regio di Italia terkena gelombang dua infeksi virus corona penyebab COVID-19. Karena itu, sejak Jumat (6/11/2020), diterapkan kembali kebijakan
lockdown.
Seperti dikutip dari CNN.com, jam operasional kegiatan publik di Italia ditetapkan antara pukul 10.00-17.00. Sementara bar dan restaurant harus tutup pada pukul 18.00.
Penduduk daerah zona merah, seperti Lombardy, Piedmont, Valle d'Aosta dan Calabria, hanya diperbolehkan keluar rumah untuk keperluan mendesak, karena harus bekerja dan alasan kesehatan. Sementara di zona oranye, warganya dilarang keluar kota, kecuali karena alasan pekerjaan dan kesehatan. Restauran dan bar ditutup dan hanya melayani pesan untuk dibawa pulang dan pesan antar.
Italia melaporkan adanya 35.505 kasus baru dan 455 kematian pada Kamis kemarin (5/11/2020). Angka ini membuat total kasus di Italia menjadi 824.879 dan angka kematian sebesar 40.192, demikian data dari Kementerian Kesehatan Italia.
“Angka-angka ini bukan pertanda baik,” ujar pejabat dari Kementerian Kesehatan Gianni Rezza. "Virusnya masih berlarian dan kita harus menghentikannya,” katanya.
Sementara, otoritas kesehatan Paris juga mengumumkan pembatasan kegiatan di publik dan diberlakukan jam malam setelah terjadi 58.046 kasus baru pada Kamis (5/11/2020). Prancis merupakan negara di Eropa dengan kasus infeksi tertinggi, yaitu 1,6 juta orang.
Sejak Jumat ini, sejak pukul 22.00 – 06.00 di Paris dilarang layanan pengantaran makanan dan penjualan alkohol.
"Gelombang kedua sudah terjadi, dan ini sangat brutal,” ujar Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran kepada pers. Jika penyebaran virus terjadi seperti saat ini, maka gelombang kedua akan lebih gawat dan lebih lama ketimbang gelombang pertama, dan mungkin bisa sampai pertengahan Desember, demikian lanjut Veran.
Karena itu Menteri Véran mendesak warga Paris untuk menghormati kebijakan
lockdown nasional, atau berhadapan dengan risiko membludaknya pasien rumah sakit pada pertengahan November.
Di Yunani akan melakukan
lockdown selama 3 minggu sejak Sabtu besok (7/11/2020) setelah dilaporkan terjadi 10.000 kasus dalam lima hari terakhir. Kebijakan lockdown ini diumumkan oleh Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Warga yang akan keluar rumah harus mendapatkan persetujuan tertulis dari aparat. Sekolah menengah atas juga akan ditutup.
Sementara, naiknya kasus corona juga membuat Austria melakukan
lockdown sejak minggu ini. Ini adalah
lockdown kedua yang dilakukan, termasuk adanya jam malam sejak pukul 20.00 hingga 06.00. Semua tempat rekreasi juga ditutup. (wn)
Baca Juga: