Wanita Network

Studi Terbaru: Kecukupan Vitamin D Hindarkan Gejala Berat Infeksi Corona

 
Foto: Pexels

 
Kecukupan Vitamin D bisa melindungi pasien COVID-19 dari kondisi yang memburuk dan bahkan bisa menurunkan kebutuhan akan oksigen.

Hanya 9,7?ri pasien berumur lebih dari 40 tahun dengan kecukupan Vitamin D yang mengalami kondisi buruk dibandingkan dengan 20% pasien dengan 25(OH)D kurang dari 30 ng/ml. Yang dimaksud dengan 25(OH)D atau 25-hydroxyvitamin D adalah ukuran kadar Vitamin D dalam tubuh. Demikian hasil penelitiannya.

“Juga ada penurunan yang signifikan dalam serum CRP, penanda adanya peradangan, seiring dengan peningkatan persetase D menunjukkan bahwa kecukupan vitamin D juga bisa membantu memodulasi kemungkinan respons imunitas dengan mengurangi risiko badai sitokin yang merupakan respons dari infeksi virus.” Badai sitokin adalah kondisi tubuh yang melepaskan terlalu banyak protein dalam darah.

CRP atau C reactive protein digunakan untuk mengecek adanya peradangan akibat infeksi. Semakin tinggi peradangannya, maka semakin besar tingkat infeksinya.
“Penelitian ini memberikan bukti langsung bahwa vitamin D bisa menurunkan komplikasi, termasuk badai sitokin dan kematian pada COVID_19,” ujar Michael F. Holick, PhD, MD, professor di bidang kedokteran, fisiologi dan biofisiologi dari the Boston University School of Medicine.

Penelitian yang dipublikasikan di PLOS One ini mengukur kadar vitamin D pada 235 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.  Para pasien juga dimonitor secara rutin untuk melihat tingkat keparahan infeksi, apakah mereka mengalami kesulitan bernafas hingga pada akhirnya mereka bisa berhasil pulih. Mereka juga mengukur kadar CPR dan kadar limfosit pasien.

Selama ini kekurangan vitamin D berhubungna dengan peningkatan risiko infeksi virus pada organ pernafasan secara umum, juga dengan peradangan. “Yang menjadi perhatian adalah adanya kombinasi antara infeksi influenza dan infeksi virus corona yang bisa meningkatkan perlunya rawat inap dan kematian karena komplikasi,” tutur Dr Holick.

Karena itu, karena masalah kekurangan vitamin D ini menjadi persoalan di seluruh dunia, terutama di kawasan yang akan mengalami musim dingin, Dr Holick menekankan pentingnya mengonsumsi suplemen vitamin D.

Vitamin D sendiri merupakan nutrisi penting untuk menjaga tulang, otot dan gigi tetap sehat, dan biasanya didapatkan dari sinar matahari.  Kementerian Kesehatan Inggris menyarankan semua orang meminum suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram vitamin D sepanjang musim gugur dan musim dingin. (wn)


Baca Juga:

Hari Mendung Tak Bisa Berjemur? Vitamin D Juga Ada di Makanan ini, Kok

Hindari Covid-19, Batasi Konsumsi Gula

 

 
 

Artikel Terpopuler

Emagz