Foto: Pexels
Bergosip bisa jadi menghibur. Seberapa banyak dari kita yang menyukai -entah diam-diam atau terang-terangan- akun-akun gossip lalu menjadikannya bahan gunjungan dengan teman-teman? Atau langsung menekan nomor teman ketika mendengar sebuah kabar miring?
Ya, setiap orang memang menyukai sebuah cerita. Namun, energi yang dihasilkan saat sekelompok orang bergosip adalah energi negatif karena seringnya penuh dengan perbandingan yang tidak sehat, membicarakan sesuatu yang masih ‘katanya’ dan belum jelas kebenarannya, dan penghakiman-penghakiman yang dangkal.
Bila kita ingin membawa lebih banyak cinta dan penerimaan ke dalam diri kita, kita perlu mengulurkan hal yang sama ke orang lain. Artinya, kita harus sebisa mungkin menghindari gosip. Bagaimana caranya?
Miliki Rasa Belas Kasih
Ketika seseorang terpeleset karena tak sengaja menginjak kulit pisang, di sana kita melihat ada perbedaan tipis antara komedi dan tragedi. Tentu ada saja orang yang akan tertawa melihatnya karena dianggap lucu. Tetapi, ada perspektif lain bahwa jatuh terpeleset itu tentu memalukan bagi si korban.
Di sinilah, kita perlu menyadari bahwa kita tidak punya sedikit rasa kasih ketika menikmati dan bersenang-senang atas kemalangan orang lain. Demikian juga ketika kita asyik membicarakan bahkan makin membumbui cerita miring yang kita dengar tentang orang lain.
Cara paling mudah untuk tak lagi membicarakan hal miring tentang orang lain adalah dengan sedikit berempati dengan orang tersebut. Bagaimana kalau hal itu Anda yang mengalaminya dan orang-orang berbisik-bisik di belakang Anda?
Siapakah Teman Anda?
Dengan siapa biasanya Anda bergosip? Apakah dengan hamper semua teman Anda? Atau hanya dengan satu atau dua orang teman terdekat saja? Lain kali, ketika Anda sedang ngobrol dengam teman Anda, cobalah untuk membicarakan berbagai topik -selain nggosipin orang- seperti buku, seni, film (drama Korea, mungkin? atau berbagai isu hangat yang terjadi di dunia. Perhatikan, apa yang terjadi setelahnya?
Sebenarnya, mudah saja ngobrol tentang berbagai topik, lho. Namun, kalau Anda menemukan fakta bahwa ternyata Anda bersama teman tersebut tidak bisa bertahan lama, bisa jadi Anda dan dia memang tidak memiliki banyak kecocokan. Mungkin sudah waktunya Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang baru yang bisa menularkan energi positif.
Berbaik-baiklah Pada Diri Sendiri
Berbaik-baiklah pada diri sendiri dan tanamlah rasa cinta pada diri sendiri. Keinginan untuk bergosip seringkali dipicu oleh perasaan tidak mampu atau cemburu. Memang terasa menyenangkan bisa menjelek-jelekkan orang yang Anda iri, namun percayalah, rasa itu tidak akan bertahan lama. Setelah puas bergosip dengan jahat, Anda akan merasa lebih kosong dan tak bahagia daripada sebelumnya.
Karena itu, daripada menyemai gossip, lebih baik pelajari apa yang membuat rasa tak mampu dan keirihatian itu muncul? Lalu, sirami Anda dengan pikiran-pikiran baik dan afirmasi positif. Hal ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri.
Diam Beberapa Saat
Bukan artinya kita harus mendaki gunung Semeru atau meditasi di kuil, untuk bisa berkontemplasi. Di tengah-tengah kesibukan harian, bahkan mungkin memang sulit menemukan waktu lima menit saja untuk menyepi dan menenangkan diri, untuk kemudian kembali sibuk.
Cobalah berjanji untuk diam selama makan siang atau sewaktu Anda meminum kopi pagi, saat duduk di beranda rumah atau mendengarkan musik favorit. Bukan hanya Anda akan menghindari gossip, namun juga memberi hadiah yang berharga bagi diri sendiri: beberapa menit yang penuh kedamaian. (wn)
Baca juga:
Meditasi Tak Sesulit yang Dibayangkan, Lho!